Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa harga tomat masih mahal adalah karena stoknya yang minim.

Hal itu mengingat musim panen tomat juga masih belum terjadi.

“Jadi sebenarnya apapun komoditas pangan entah itu bawang merah ataupun tomat kalau dia mahal karena stoknya yang dikit,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Walau demikian untuk menekan harga, lanjut Arief, pemerintah sendiri memiliki dana belanja tak terduga atau BTT yang bisa digunakan pemerintah daerah atau kabupaten untuk mengakomodasi atau mendistribusikan daerah yang produksi tomatnya tinggi ke dfaerah yang produksi tomatnya minim.

“Kerja sama antardaerah itu menjadi penting, jadi bupati, gubernur saat ini aktif untuk melakukan kerja sama daerah. Misalnya casenya di Nganjuk atau di Brebes berarti Bupatinya, Gubernurnya, itu harus memang aktif selain pemerintah pusat. Tapi pemerintah daerah itu, dinas yang berurusan di bidang pangan untuk supaya aktif, baik menjaga harga di tingkat petani maupun menjaga harga di tingkat konsumen,” jelas Arief.

Sebelumnya, menjelang kurang dari 1 hari Lebaran atau H-1 Lebaran, harga tomat meroket naik hingga Rp 50.000 per kilogram.

Sabar, salah satu pedagang di sana menyebut harga normal tomat di hari-hari biasa dibanderol hanya Rp 12.000 per kilogram. Namun sejak beberapa hari terakhir menjelang Lebaran, harga tomat yang dia banderol naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.

“Paling mahal itu tomat, biasanya Rp 12.000 per kilogram sekarang naik jadi Rp 40.000 per kilogram,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Kramat Jati, Selasa (9/4/2024).

https://money.kompas.com/read/2024/04/18/184900226/bapanas-ungkap-biang-kerok-harga-tomat-mahal-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke