Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Geopolitik Indonesia Melalui Keanggotaan OECD

Sejak didirikan pada 1961, OECD telah menjadi platform bagi negara-negara anggotanya untuk berbagi pengalaman, menetapkan standar internasional, dan mencari solusi bersama untuk tantangan global.

Hubungan kerja sama antara OECD dan Indonesia telah terjalin sejak 2007, ketika Indonesia menjadi negara mitra OECD.

Pada 2014, Indonesia memperkuat perannya dengan menjadi Co-Chair pertama bersama Jepang dalam mendukung Program Regional Asia Tenggara OECD, yang bertujuan meningkatkan integrasi regional dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Pada 4 Mei 2024, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Anggota OECD di Paris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen Indonesia untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.

Keanggotaan Indonesia dalam OECD yang disetujui oleh 38 negara anggota ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi domestik, meningkatkan investasi dan perdagangan internasional, serta memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global.

Komitmen ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan warganya dan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran global.

Maka bergabungnya Indonesia dalam OECD tidak hanya menandai tonggak sejarah dalam ekonomi negara ini, tetapi juga merupakan langkah strategis yang memiliki dampak luas terhadap arah dan perkembangan Indonesia ke depannya.

Keputusan strategis masuk OECD

Dalam konteks geopolitik dan geostrategi, keanggotaan ini membuka pintu bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di panggung internasional.

Keputusan strategis ini tidak hanya membuka pintu bagi peningkatan hubungan diplomatik, tetapi juga menghadirkan peluang besar bagi Indonesia dalam konteks geopolitik ASEAN dan kawasan Asia-Pasifik secara luas.

Dalam era globalisasi yang semakin terintegrasi ini, kolaborasi dengan negara-negara maju di OECD menjadi esensial dalam mengkonsolidasikan peran Indonesia sebagai pemimpin regional di ASEAN dan dalam panggung internasional.

Salah satu dampak yang sangat signifikan dari keanggotaan Indonesia dalam OECD adalah kemampuan untuk memperdalam jaringan diplomatik dan kerja sama internasional.

Sebagai anggota OECD, Indonesia akan mendapatkan akses langsung ke forum-forum tingkat tinggi yang menjadi tempat bertemunya para pemimpin dan pembuat kebijakan dari berbagai negara.

Ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat dialog politik dan diplomatik, serta memperluas kerja sama dalam berbagai bidang strategis, termasuk perdagangan, investasi, teknologi, dan inovasi.

Kolaborasi dengan negara-negara maju di OECD memiliki dampak signifikan dalam memperkuat hubungan ekonomi dan politik Indonesia dengan negara-negara maju.

Dengan terlibat dalam proyek-proyek kerja sama internasional yang dipimpin oleh OECD, Indonesia dapat memperkuat kemitraan ekonomi dan politiknya dengan negara-negara maju tersebut.

Namun, untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi keanggotaan dalam OECD, Indonesia harus memastikan siap untuk beradaptasi dengan dinamika dan tuntutan kerja sama internasional.

Ini termasuk memperkuat kapasitas administrasi dan teknis, meningkatkan kualitas regulasi dan tata kelola, serta memperkuat infrastruktur dan kemampuan inovasi di dalam negeri.

OECD, bukan sekadar organisasi internasional biasa. Ia merupakan entitas yang memiliki pengalaman luas dalam mendukung negara-negara anggotanya melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan memperkuat fundamental ekonomi.

Salah satu aspek terpenting dari keanggotaan Indonesia dalam OECD adalah akses yang diberikannya kepada negara ini terhadap pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi ini dalam hal reformasi struktural.

OECD telah berhasil membantu negara-negara anggotanya dalam melakukan berbagai reformasi kebijakan ekonomi yang meliputi bidang-bidang seperti perpajakan, regulasi bisnis, pendidikan, dan pasar tenaga kerja.

Dengan memanfaatkan pengalaman yang telah terbukti efektif dari negara-negara maju yang menjadi anggota OECD, Indonesia dapat menghindari jatuh ke dalam jebakan kebijakan yang tidak efektif. Bersamaan pula mempercepat proses reformasi di dalam negeri.

Tidak hanya itu, melalui akses ke sumber daya dan dukungan teknis OECD, Indonesia dapat mempercepat implementasi reformasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Indonesia dapat memanfaatkan bantuan teknis OECD dalam menyusun kebijakan ekonomi yang lebih efisien dan responsif terhadap perubahan global.

Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan implementasi reformasi ekonomi tidak hanya bergantung pada akses terhadap sumber daya dan dukungan teknis dari luar, tetapi juga pada komitmen dan kapasitas internal untuk melaksanakan reformasi tersebut.

Oleh karena itu, Indonesia harus memastikan bahwa dirinya siap memanfaatkan sepenuhnya sumber daya dan dukungan yang ditawarkan OECD, serta memperkuat kapasitas administratif dan institusionalnya untuk melaksanakan reformasi ekonomi dengan efektif.

Komitmen menjadi pemain utama

Keanggotaan Indonesia dalam OECD menandai tonggak penting dalam evolusi peran negara ini, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, melainkan di panggung global pula.

Langkah ini bukan sekadar tanda pengakuan akan kemajuan ekonomi Indonesia, melainkan juga pernyataan komitmen yang jelas untuk menjadi pemain utama dalam pembentukan arah kebijakan ekonomi global.

Sebagai anggota OECD, Indonesia memasuki arena di mana kebijakan ekonomi terdepan dan strategi pembangunan dirumuskan. Hal ini membuka peluang luas bagi Indonesia untuk memperkuat perannya sebagai pemimpin regional yang berpengaruh.

Melalui keterlibatan aktif dalam forum dan inisiatif OECD, Indonesia dapat membawa suara dan perspektifnya ke tingkat global. Lantas memperjuangkan kepentingan nasional dan regional dalam pembentukan arah kebijakan ekonomi global.

Negara-negara anggota OECD telah terbukti berhasil menerapkan reformasi struktural yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.

Dengan memanfaatkan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki oleh OECD, Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan ekonominya.

Lebih dari sekadar peningkatan dalam konteks ekonomi, keanggotaan Indonesia dalam OECD juga memiliki implikasi luas dalam hal diplomasi dan hubungan internasional.

Sebagai anggota OECD, Indonesia akan menjadi bagian dari jaringan yang kuat dari negara-negara maju dan berkembang yang memiliki tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi global.

Namun, dengan kesempatan ini juga datang tanggung jawab besar. Indonesia harus memastikan bahwa dirinya siap untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi yang ditawarkan oleh keanggotaan dalam OECD.

Memperkuat hubungan diplomatik

Keanggotaan OECD kemudian membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara anggota OECD.

Dengan menjadi bagian dari organisasi tersebut, Indonesia dapat terlibat dalam dialog politik ekonomi yang penting, memperjuangkan kepentingan nasional, dan mempromosikan kerja sama bilateral yang lebih erat.

Keanggotaan dalam OECD memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam pembentukan kebijakan ekonomi global.

Sebagai negara anggota dengan pengalaman dan keahlian khas, Indonesia dapat membawa suara dan perspektifnya ke panggung global, memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, dan mendorong agenda pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran lebih aktif dan berpengaruh dalam membentuk arah kebijakan ekonomi global yang adil dan berkelanjutan.

Maka dengan semua peluang dan tantangan yang tersedia, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan keanggotaannya dalam OECD secara maksimal.

Bagaimanapun juga bergabungnya Indonesia dalam OECD, membawa tanggung jawab yang besar bagi pemerintah Indonesia.

Proses keanggotaan bukan hanya tentang status, tetapi juga melibatkan komitmen kuat untuk melaksanakan reformasi ekonomi yang diperlukan dan mematuhi standar OECD.

Sebagai anggota OECD, Indonesia akan menjadi subjek tinjauan menyeluruh terhadap kebijakan ekonominya oleh negara-negara anggota lainnya. Ini memerlukan evaluasi ketat terhadap berbagai aspek kebijakan ekonomi, termasuk regulasi bisnis, perpajakan, dan tata kelola.

Oleh karena itu, Indonesia harus siap untuk melakukan reformasi yang diperlukan untuk memenuhi standar OECD. Ini pula menuntut Indonesia untuk mematuhi standar OECD dalam berbagai bidang, seperti transparansi dan perlindungan lingkungan.

Kebijakan dan praktik Indonesia harus sesuai dengan standar OECD agar dapat memperoleh manfaat penuh dari keanggotaannya.

Maka pemerintah Indonesia juga harus siap menghadapi tantangan selama proses aksesi dan setelah bergabung dengan OECD. Perubahan kebijakan ekonomi mungkin akan menghadapi resistensi.

Ini termasuk memastikan bahwa reformasi ekonomi telah dirancang dengan baik dan Indonesia, yang siap memenuhi standar OECD.

Dengan melakukan hal ini, Indonesia akan dapat memperoleh manfaat penuh dari keanggotaannya dalam OECD. Indonesia juga dapat memperluas jaringan diplomatik dan ekonominya.

https://money.kompas.com/read/2024/05/21/163250526/pengaruh-geopolitik-indonesia-melalui-keanggotaan-oecd

Terkini Lainnya

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

Whats New
Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Whats New
Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Whats New
[POPULER MONEY] BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Nikel-Kobalt Weda Bay | Smelter Terbesar di Dunia Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi

[POPULER MONEY] BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Nikel-Kobalt Weda Bay | Smelter Terbesar di Dunia Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi

Whats New
Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Spend Smart
Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Spend Smart
Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Spend Smart
Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Whats New
Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Whats New
Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Whats New
Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Rilis
Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Earn Smart
Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari 'Serangan' Impor

Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari "Serangan" Impor

Whats New
Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke