Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setoran Pajak dan Cukai Lesu, Penerimaan Negara Turun jadi Rp 1.123,5 Triliun per Mei 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan negara menurun sampai dengan pengujung Mei 2024. Penurunan terjadi di seluruh pos penerimaan, mulai dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.123,5 triliun sampai dengan 31 Mei lalu. Nilai ini turun 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 1.209 triliun.

"Kita mengalami penurunan (pendapatan) 7,1 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu masih ada growth pendapatan 13 persen," kata dia, dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (27/6/2024).

Bendahara negara menjelaskan, penurunan pendapatan itu utamanya disebabkan oleh "normalisasi" harga komoditas unggulan Indonesia, yang pada 2022 dan 2023 mengalami kenaikan signifikan. Imbas normalisasi itu dirasakan oleh penerimaan yang berasal dari pajak serta PNBP.

Secara lebih rinci, realisasi penerimaan yang berasal dari pajak mencapai Rp 760,4 triliun. Nilai ini turun 8,4 persen dari tahun lalu sebesar Rp 830,5 triliun.

Tercatat sebagian besar jenis pajak mengalami kontraksi. Mulai dari setoran pajak penghasilan (PPh) non migas yang turun 5,41 persen secara bruto menjadi Rp 443,72 triliun, setoran pajak bumi bangunan (PBB) dan pajak lainnya turun 15,03 persen ke Rp 5 triliun, serta PPh migas ambles 20,64 pesen menjadi Rp 29,31 triliun.

"Untuk PPN dan PPnBM itu Rp 282,34 triliun, kita lihat masih mengalami kenaikan 5,72 persen," ujar Sri Mulyani.

Kemudian, setoran yang berasal dari kepabeanan dan cukai nilainya mencapai Rp 109,1 triliun. Nilai ini turun 7,8 persen dari Rp 118,4 triliun pada Mei tahun lalu.

"Kami akan melakukan pengawasan dan penindakan terutama untuk rokok ilegal," kata Sri Mulyani.

Terakhir, setoran PNBP realisasinya sebesar Rp 251,4 triliun. Nilai realisasi itu turun 3,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 260 triliun.

"Untuk PNBP dua tahun terakhir juga sangat dipengaruhi SDA non migas dan SDA secara keseluruhan," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/06/27/133052426/setoran-pajak-dan-cukai-lesu-penerimaan-negara-turun-jadi-rp-11235-triliun-per

Terkini Lainnya

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Whats New
Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Whats New
Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke