Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Tertekan, Pemerintah Pastikan Belum Bahas Rencana Kenaikan BBM Subsidi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku belum melakukan pembahasan terkait kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, meskipun nilai tukar rupiah tengah tertekan oleh dollar AS.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengakui, kurs rupiah memang meningkat signifikan. Kemenkeu mencatat, realisasi kurs rupiah sampai dengan akhir Mei mencapai Rp 16.379 per dollar AS. Nilai ini lebih tinggi dari asumsi makro yang ditetapkan dalam APBN 2024, yakni Rp 15.000 per dollar AS.

"Kita terus memantau pergerakan harga ini. Sejauh ini memang kurs meningkat cukup signifikan," kata dia, dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (27/6/2024).

Meskipun demikian, komponen pembentuk harga BBM subsidi lain, yakni harga minyak mentah Indonesia (ICP) dinilai masih terjaga. Data Kemenkeu mencatat, realisasi ICP sampai dengan Mei mencapai 79,78 dollar AS per barrel, lebih rendah dari asumsi pemerintah sebesar 82 dollar AS per barrel.

"Jadi kita belum terlalu mendapat tekanan untuk sisi ICP," ujarnya.

Oleh karenanya, Isa bilang, realisasi penyaluran subsidi energi masih berada dalam kisaran yang sudah disiapkan APBN. Kemenkeu pun belum melakukan pembahasan terkait kemungkinan kenaikan harga BBM subsidi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Untuk pembahasan, sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM," tuturnya.

"Ini yang mungkin juga terus menerus perlu kita lakukan," ucapnya.

Sebagai informasi, realisasi belanja subsidi energi hingga Mei lalu mencapai Rp 56,9 triliun. Tercatat realisasi belanja subsidi untuk BBM turun 1 persen menjadi 5,57 juta kiloliter.

Sementara belanja subsidi untuk elpiji 3 kilogram (kg) meningkat 1,9 persen menjadi 2,7 juta metrik ton. Terakhir, untuk subsidi listrik tumbuh 3,1 persen untuk 40,4 juta pelanggan.

https://money.kompas.com/read/2024/06/27/150000526/rupiah-tertekan-pemerintah-pastikan-belum-bahas-rencana-kenaikan-bbm-subsidi

Terkini Lainnya

Scarlett Luncurkan 'Scarlett Beauty Impact': CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Scarlett Luncurkan "Scarlett Beauty Impact": CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Whats New
Dicita-citakan Sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Dicita-citakan Sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Whats New
Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Whats New
Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Whats New
Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Whats New
Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke