Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesetiaan "Pejuang" Tahu dan Tempe

Kompas.com - 21/10/2008, 07:26 WIB

MATAHARI baru saja tergelincir. Aktivitas hidup manusia tentunya sedang giat-giatnya berlangsung. Namun, tidak di sentra perajin penganan rakyat ini. Produksi sudah selesai. Meski matahari tengah terik-teriknya, mendung bergayut di wajah para pejuang tahu dan tempe ini.

”Beginilah, biasanya magrib baru selesai. Sekarang lohor saja sudah kelar,” kata Wardi (48), sembari menyikat tahang, wadah kayu penampung bubur tahu.

Wardi, pria asal Pekalongan Jawa Tengah, itu adalah satu dari ratusan perajin tahu dan tempe skala mikro dan kecil di Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan. Meski harga kedelai tengah turun dan subsidi dari pemerintah masih berjalan, gairah usaha mereka tampak jelas melesu.

Penurunan harga dan subsidi kedelai tak juga mengoreksi iklim usaha mikro para perajin tahu dan tempe menjadi lebih bergairah. Kapasitas produksi kian merosot. Padahal, segala akrobat telah dilakukan. Minyak tanah diganti kayu bakar. Listrik dihemat. Buruh harian dikurangi.

Senang dengan turunnya harga kedelai? Wardi tersenyum tipis. Tanpa mengeluh, dia menjawab. ”Harus disyukuri, masih bisa produksi. Masih sisa empat pegawai dari delapan orang yang pernah ada,” ucap Wardi.

Pengurus Prima Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Swakerta Jakarta Barat Handoko Mulyo menerangkan, saat ini harga kedelai di pasaran sebesar Rp 5.800-Rp 6.200 per kilogram. Turun sekitar Rp 1.000 per kg dari sebelumnya Rp 6.500-Rp 7.500 per kg.

Dulu, ketika kedelai masih di kisaran Rp 480.000 per kuintal (awal tahun 2008), Wardi mampu mengolah 2 kuintal kedelai per hari. Namun, ketika harga kedelai meroket hingga mencapai lebih dari Rp 700.000 per kuintal, Wardi dan ratusan pedagang lain kolaps. Demonstrasi digelar. Kebijakan dadakan dibuat. Kedelai disubsidi Rp 1.000 per kg dan akan berakhir pada pengujung tahun 2008 ini.

Untuk wilayah Jakarta saja dibutuhkan sedikitnya 5.000 ton kedelai setiap minggu. Ribuan ton kedelai itu diolah menjadi tahu dan tempe oleh sekitar 4.500 perajin di Ibu Kota ini.

Saat ini perajin menebus kedelai subsidi di harga Rp 500.000 per kuintal. Namun, kapasitas produksi para perajin tahu dan tempe hingga saat ini sudah merosot lebih dari 50 persen. Wardi, misalnya, kini hanya sanggup mengolah 80 kg kedelai setiap hari.

Lain lagi nasib Suwarno (48). Di tengah kondisi suram itu, tempat usaha tahunya—yang sudah dirintis 25 tahun—habis terbakar dua pekan lalu. Salah satu penyebabnya, kayu bakar yang menumpuk di pabriknya menyempurnakan ”pembakaran” tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com