Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno-Hatta Mengatasi Ketertinggalan...

Kompas.com - 21/04/2009, 11:57 WIB

Pertengahan tahun 2010 direncanakan beroperasi jembatan penghubung T1 dan T3 sepanjang 500 meter. Ada toko ritel dan gerai makanan pada jembatan tadi. Konsep serupa menghubungkan T1 dan T2, tetapi AP II kurang dana.

Adapun gabarata, jembatan penghubung antara pesawat dan T3, direncanakan selesai akhir tahun 2009. ”Gabarata belum dipasang karena apron belum dibangun. Mungkin akhir tahun,” kata Sudaryanto, Sekretaris Perusahaan AP II.

Meski demikian, secara umum, fasilitas T3 setara terminal bandara internasional lainnya. T3 dilengkapi nursery, ATM, ruang merokok, toko ritel, gerai makanan, telepon umum, internet gratis, hingga toilet dan lift khusus penyandang cacat.

T3 yang kini digunakan AirAsia dan Mandala Airlines sebenarnya baru pier (dermaga) 1 dari 5 pier yang direncanakan. Pier 1 berkapasitas empat juta penumpang, dirancang Wiratman and Associates, dan dibangun kontraktor Adhi Karya.

”Seluruh pengerjaan Terminal 3, mulai dari rancangan di atas kertas hingga pengerjaannya, dilakukan tenaga kerja Indonesia,” ujar Sudaryanto. T3 dibangun dengan konsep ekoterminal sehingga desainnya berbeda dengan T1 dan T3.

Jendela-jendela lebar di sekujur T3 memperkuat kesan modern dan ramah lingkungan. Konsumsi listrik ditekan karena cahaya bebas masuk. Dari dinding utara T3, yang seluruhnya kaca, dapat disaksikan pesawat lepas landas atau mendarat.

Dari dinding kaca sisi barat tersaji pemandangan aktivitas apron T2. Nantinya dari dinding kaca sisi timur akan terlihat aktivitas apron T3. T3 segera menjadi terminal favorit bagi penumpang yang doyan menyaksikan aktivitas di bandara.

Adapun The Green Wall di T3-Changi, yang dirambati tumbuhan dan dilengkapi air terjun, turut andil menurunkan suhu ruangan. ”Itu daun asli?” tanya Kompas, tahun lalu. ”Itu asli, silakan diraba,” ujar perempuan, petugas informasi. Di T3 Soekarno-Hatta hanya ada tanaman plastik meski kita kesohor dengan hutan tropisnya.

Sayangnya, T3 dibuka saat fasilitas belum lengkap. Akhir pekan lalu masih ada pekerjaan di T3. Loket pemesanan hotel belum ada petugas, ruang merokok belum selesai, baru J Co, satu-satunya gerai makanan yang buka, sedangkan toko belum ada.

Ruang tunggu bus Damri pun tak ada. Padahal, di serambi T3 tak ada kursinya sehingga calon penumpang Damri terpaksa berdiri. Tempat parkir mobil inap belum dipasangi pagar. Lapangan parkir panas menyengat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com