Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

BNI Bidik Pasar Remitensi 30 Persen

Kompas.com - 28/04/2010, 20:55 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com   - PT Bank Negara Indonesia melalui anak usaha Remittance Ltd menargetkan pangsa pasar transaksi remitansi sebesar 30 persen pada 2010 meningkat dari tahun 2009 sebesar 15 persen.

"Kami berharap ’market share’ remitansi BNI bisa mencapai 30 persen. Sementara pada tahun lalu (2009) transaksi pengiriman uang ’incoming dan outcoming’ mencapai 11 miliar dolar AS," kata Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, di Hongkong, Rabu.

Menurutnya, pertumbuhan pangsa pasar akan didorong peningkatan  kualitas dan penambahan jumlah lokasi layanan. Ia menjelaskan, saat ini layanan remitansi BNI terdapat di sejumlah negara seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Bahrain, Qatar, Abudhabi, dan Arab Saudi.

"Negara-negara ini merupakan kantong-kantong Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri," kata Gatot.

Khusus di Hongkong, dan Singapura, BNI Remittance sudah memiliki kantor cabang tetap, sementara di kota lainnya layanan masih berupa gerai berdasarkan website. Transaksi pengiriman uang remitansi berkembang dengan cepat, sejalan dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

BNI Remitansi resmi dipisahkan dari induk perusahaan sejak Juli 2009, dengan modal awal pendirian sebesar Rp2 miliar. "Untuk keperluan ekspansi bisnis dan wilayah layanan remitansi, kami akan menambah modal hingga Rp10 miliar," tegas Gatot.

Sementara itu, General Manager Kantor BNI Hongkong, Bob T Ananta menuturkan, pendapatan TKI di Hongkong merupakan salah satu yang terbesar dibanding TKI di negara lainnya.

Hingga akhir tahun 2009, jumlah TKI di Hongkong mencapai 130.000 orang, sebagian besar melakukan transaksi remitansi dari BNI. "Mereka rata-rata bisa mengirim atau menabung hingga Rp70 juta per tahun," kata Bob. Namun, nilai transaksi terbesar masih di dominasi pengiriman uang dari negara Timur Tengah, karena jumlah TKI di wilayah itu cukup besar.

Meski layanan remitansi sangat menjanjikan, namun BNI terus meningkatkan kapasitas layanan di luar negeri agar mampu bersaing dengan bank lokal.

Melihat fenomena tersebut, Gatot menambahkan, "Sudah saatnya BNI ’go international’, bank lokal Indonesia namun memiliki kemampuan global".  Khusus untuk Hongkong, BNI akan mengembangkan program bersama (bundling) dengan para pekerja untuk pengelolaan dana.

"Kami memberikan semacam program pendampingan pengelolaan dana agar mereka setelah tidak bekerja lagi sudah memiliki usaha, maupun investasi yang berarti," kata Gatot.

Ia berpendapat, selama ini banyak tenaga kerja tidak mendapat apa-apa setelah kembali ke tanah air, karena tidak mampu mengelola dana hasil keringatnya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com