Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Kompas.com - 23/05/2024, 11:24 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tantangan perubahan iklim dan semakin mendesaknya upaya pelestarian lingkungan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memastikan praktik operasional yang ramah lingkungan.

Melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mengalokasikan lebih dari separuh lahan pabrik di Cilacap sebagai hutan kota yang menaungi beragam flora dan fauna, dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati.

Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni mengatakan, hutan kota yang diciptakan oleh SBI Pabrik Cilacap memiliki luasan 64 hektare (ha), atau 54,2 persen dari total lahan pabrik perseroan yang mencapai 118 ha.

Di atasnya, terdapat 200.000 spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban, dan sengon buto sebagai penyerap CO2, hingga tanaman buah seperti kelengkeng, jambu kristal, jambu demak dan durian. Bahkan 10 ha lahan hutan kota dijadikan tempat konservasi pohon meranti Kalimantan dan Sulawesi.

“Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus SMGR. Keberadaan hutan kota SBI Pabrik Cilacap diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Vita dalam keterangan resmi, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Berkah Proyek Pembangunan IKN, Penjualan Semen Indonesia Melonjak 10 Persen Sepanjang 2023

Dia mengatakan, selain menjadi tempat hidup bagi keanekaragaman hayati di sekeliling wilayah operasional pabrik, hutan kota ini juga berfungsi sebagai tempat peresapan air, carbon capture, produsen okesigen, serta menambah estetika kota.

Vita bilang, di dalam hutan kota juga terdapat penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) yang dilindungi. Penangkaran dilakukan oleh SBI bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Jawa Tengah.

Saat ini, jumlah rusa timor yang berada di hutan kota SBI Pabrik Cilacap telah meningkat menjadi 40 ekor, dari sebelumnya berjumlah 12 ekor pada tahun 2012. Kondisi hutan kota yang lestari telah mengundang fauna lainnya datang secara alami, seperti ayam hutan, burung, dan jenis mamalia lainnya.

Baca juga: Semen Indonesia Pasok 236.000 Ton Semen untuk Pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh  

Konservasi Nusakambangan

Perlindungan keanekaragaman hayati juga dilakukan oleh SBI Pabrik Cilacap di lahan tambang batu gamping di Pulau Nusakambangan dengan melakukan penanaman pohon asli (endemik Nusakambangan) di semua area pascatambang dan menyediakan rumah bibit.

SBI Pabrik Cilacap juga melakukan penanaman mangrove jenis Rhizophora mucronata di area pesisir Nusakambangan sebanyak 9.500 batang sampai dengan tahun 2023, dan penanaman Pelahlar (Dipterocarpus littoralis) yang merupakan flora endemik Nusakambangan dan masuk dalam kategori endangered (terancam punah) menurut IUCN Red List.

”Kegiatan konservasi yang diikuti dengan praktik operasional yang ramah lingkungan, diharapkan dapat menjaga keanekaragaman hayati khususnya di wilayah operasional,” tegas Vita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com