Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Sayur ke Mancanegara

Kompas.com - 18/12/2010, 05:56 WIB

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, dalam hal ini juga cukup membantu mempromosikan produk sayuran petani dengan mengajak kelompok tani ikut berbagai ajang pameran.

Anggota Paguyuban Petani Merbabu selain dari Kabupaten Magelang juga dari Kabupaten Semarang. Petani Kabupaten Magelang yang tergabung dalam kelompok ini berasal dari Kecamatan Pakis dan Ngablak, dengan jumlah lebih dari 10.000 keluarga.

Dengan lokasi yang merupakan dataran tinggi, dengan ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut, Kecamatan Pakis dan Ngablak cocok ditanami berbagai jenis sayuran.

Jika sebelumnya hanya ada delapan jenis sayuran lokal yang ditanam, sejak tahun 1990-an hingga sekarang, terdapat ratusan jenis sayuran yang ditanam. Namun 90 persen di antaranya adalah benih dari luar negeri seperti Taiwan dan China.

Hadirnya benih sayuran dari luar negeri ini membuat benih sayuran lokal yang menjadi identitas Kabupaten Magelang, justru tergeser dan tidak dipertahankan pemerintah.

”Padahal, dari segi kualitas rasa, sayuran dari benih lokal jauh lebih unggul dibandingkan yang berasal dari benih luar negeri,” ujarnya.

Sayur unggulan

Hingga kini sayuran menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Magelang. Sentra sayuran tersebar di Kecamatan Dukun, Sawangan, Ngablak, Pakis, Kaliangkrik, dan Kajoran. Namun, khusus cabai, bisa ditemui dengan mudah di 21 kecamatan di Kabupaten Magelang, baik dataran tinggi maupun rendah.

Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang, Joga Susilo, mengatakan, produk sayuran yang paling banyak ditanam di Kabupaten Magelang adalah cabai dengan luasan tanam 3.600 hektar per tahun, disusul berikutnya kubis, 3.000 hektar per tahun, dan tomat, 1.370 hektar per tahun.

Untuk mendukung budidaya sayuran ini, Joga mengatakan, Pemkab Magelang berupaya membuat standar prosedur budidaya sejumlah sayuran. Selain itu pemerintah juga memberikan sosialisasi tentang baku mutu yang harus dipenuhi, agar dapat dikirim untuk ekspor.

(regina rukmorini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com