Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor Dikikis

Kompas.com - 01/12/2011, 06:30 WIB

Jakarta, Kompas - Sebanyak 96 persen bahan baku obat di Indonesia masih diimpor, terutama dari China. Ketergantungan ini dikikis dengan aplikasi riset perguruan tinggi di bidang kesehatan yang berpotensi menyediakan pengganti berbahan baku lokal.

”Produk riset dari perguruan tinggi ataupun lembaga penelitian lain yang mendukung bahan baku lokal untuk obat-obatan sebenarnya cukup kaya. Yang menjadi urusan sekarang, bagaimana bisa memproduksinya secara massal,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi, Rabu (30/11), dalam Forum Riset Industri Indonesia Ketiga di Jakarta.

Forum rutin tahunan ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM. Ini sebagai upaya mendekatkan dunia riset perguruan tinggi tersebut dengan dunia industri di Jakarta.

Tahun ini, menurut Ketua LPPM UGM Danang Parikesit, pembahasan dalam forum itu difokuskan pada bidang kesehatan. Sasarannya, menyediakan pengganti bahan baku obat impor yang terlampau tinggi, hingga 96 persen.

Sudjarwadi mengatakan, belum ditemukan jalan optimal untuk mengaplikasikan sejumlah hasil riset yang menunjang produksi massal. Kerja sama lembaga riset, industri, dan pemerintah masih perlu digiatkan.

Risiko dipermainkan

Koordinator Riset Bidang Kesehatan dan Obat UGM Iwan Dwiprahasto mengatakan, ketergantungan impor berisiko pada permainan harga. Perlu keberanian dan usaha keras untuk menghilangkan zona kenyamanan dengan hanya bergantung pada impor.

Iwan memaparkan, beberapa hasil riset menunjang penyediaan bahan baku lokal untuk obat-obatan. Dari kegiatan riset juga dihasilkan sejumlah teknologi kesehatan yang berdaya saing tinggi.

Bahan baku lokal, seperti disebutkan Iwan, di antaranya, madu super propolis yang sudah diriset untuk terapi kanker payudara. Kepompong ulat sutra, yang selama ini menjadi limbah industri sutra, diriset untuk biomaterial penumbuh dan pengganti tulang.

”Riset teknologi elektrokardiograf juga dihasilkan dengan peranti lunak yang dapat diaplikasikan pada komputer personal. Harga alat ini sekitar Rp 1 juta untuk mendeteksi kesehatan jantung,” kata Iwan.(NAW)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com