Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaria, Tuberkulosis, dan HIV Menjadi Prioritas

Kompas.com - 26/01/2012, 07:27 WIB

Jakarta, Kompas - Konsorsium riset untuk sinergi penelitian dan pengembangan vaksin dan bahan baku obat yang melibatkan 16 institusi pemerintah terbentuk. Prioritas ditetapkan membuat vaksin dan bahan baku obat untuk penyakit malaria, tuberkulosis, dan HIV/ AIDS.

”Vaksin dan bahan baku obat untuk malaria dan tuberkulosis sudah diteliti beberapa lembaga riset dan pendidikan tinggi. Untuk bahan baku obat HIV/AIDS, kita masih bergantung pada China dan India,” kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Rabu (25/1), di Jakarta.

Menkes mengatakan, selama ini berbagai instansi riset bidang kesehatan berjalan sendiri-sendiri. Risetnya pun kerap tumpang tindih dan duplikasi.

Pembentukan konsorsium riset bidang kesehatan ini melibatkan 16 instansi. Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta ikut menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penelitian Pengembangan Vaksin dan Bahan Baku Obat.

Sejumlah perguruan tinggi juga disertakan, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Al Azhar. Dua perusahaan farmasi yang dilibatkan adalah PT Bio Farma (Persero) dan PT Indofarma (Persero).

Tergantung luar negeri

Saat ini Indonesia masih bergantung pada 95 persen bahan baku obat dari luar negeri. Endang mengatakan, bahan baku obat dari dalam negeri masih bersifat sebagai pelengkap, bukan bahan baku utama.

”Selain mencari bahan obat, konsorsium riset vaksin flu burung juga dibentuk,” katanya.

Konsorsium vaksin flu burung dikoordinasikan Universitas Indonesia dengan salah satu anggota tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kepala Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT Tarwadi mengatakan, riset mengenai vaksin flu burung di BPPT memasuki tahun kedua.

”Kami juga ikut serta dalam konsorsium riset untuk vaksin hepatitis B. Kami menggunakan teknologi nano untuk membuat formula vaksin,” kata Tarwadi.

(NAW)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com