Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Muamalat Segera Lepas Obligasi Syariah

Kompas.com - 02/05/2012, 05:04 WIB

Jakarta, Kompas - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggelar paparan publik perihal penawaran obligasi syariah atau sukuk subordinasi pada pekan ketiga bulan Mei. Selanjutnya, periode pemesanan akan dilakukan pada awal Juni.

Diharapkan investor korporasi ataupun ritel akan memburu sukuk tersebut meskipun, dari pengalaman, investor korporasi akan membeli sukuk dalam jumlah yang lebih besar.

”Tetapi, individu atau ritel juga banyak membeli. Kami harapkan berlaku juga untuk sukuk kali ini,” kata Direktur Bank Muamalat Andi Buchari di Jakarta, Selasa (1/5).

Namun, Bank Muamalat belum memastikan akan melakukan perjalanan penawaran (road show) ke luar negeri untuk menjaring investor. Sepanjang cukup ditawarkan di Jakarta, Bank Muamalat tidak akan menawarkan langsung ke luar negeri. Investor luar negeri juga dibidik untuk membeli sukuk tersebut.

Sebagai penjamin emisi, ditetapkan PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities. Untuk tahap awal, sukuk subordinasi yang ditawarkan sejumlah Rp 800 miliar. Sukuk ini akan masuk ke dalam kelompok modal tier-2 atau pelengkap.

Dengan kinerja yang kian meningkat, Bank Muamalat berharap membukukan aset Rp 60 triliun tahun 2014. Saat ini, aset bank yang beroperasi mulai 1 Mei 1992 itu sebesar Rp 32,5 triliun.

Lebih besar

Bank Muamalat sejak kemarin meresmikan penggunaan logo baru bersamaan dengan ulang tahun ke-20. Logo baru itu, kata Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, menandai era baru bank syariah pertama di Indonesia tersebut. ”Kami ingin menuju arah yang lebih baik dan lebih besar,” kata Arviyan.

Penerbitan sukuk itu dimaksudkan untuk memperkokoh perkembangan Bank Muamalat. Per triwulan I-2012, aset tumbuh 42 persen dibandingkan dengan triwulan I-2011. Sementara dana pihak ketiga tumbuh 40 persen.

Saham Bank Muamalat dimiliki Islamic Development Bank (32,74 persen), Boubyan Bank Kuwait (25,03 persen), dan Atwill Holdings (17,91 persen). Sisanya dimiliki beberapa pihak.

(idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com