Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Setujui Pengembangan Tangguh

Kompas.com - 03/11/2012, 03:47 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Indonesia secara prinsip menyetujui rencana pengembangan lanjutan proyek gas Train (Unit) 3 Tangguh, yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Dengan persetujuan itu, proyek pengembangan gas itu ditargetkan dapat segera beroperasi.

Menurut Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Widhyawan Prawiraatmadja, Jumat (2/11), di Jakarta, secara prinsip rencana pengembangan lanjutan proyek Train 3 Tangguh disetujui. Hal itu akan dituangkan dalam perjanjian antara BP Migas dan BP, perusahaan migas Inggris, yang mengembangkan proyek gas tersebut. ”Beberapa hal yang semula berseberangan kini ada titik temu, misalnya berapa kargo LNG (gas alam cair) untuk domestik dan pendapatan daerah disepakati tidak terganggu dengan pembangunan Train 3,” ujar Widhyawan.

Widhyawan menjelaskan, proyek pembangunan Train 3 Tangguh memerlukan tambahan investasi dari BP senilai 12 miliar dollar AS atau setara Rp 115,32 triliun. BP Migas semula berpandangan, penerimaan negara dari Train 1 dan Train 2, misalnya, dari pengalihan pasokan gas yang semula ke Sempra Energy, perusahaan migas Amerika Serikat, untuk pembeli lain tidak boleh dipakai seluruhnya untuk penggantian biaya operasi (cost recovery) Train 1, Train 2, dan Train 3.

Kemudian kedua pihak mencapai titik temu, yaitu tidak semua penerimaan dari pengalihan pasokan gas ke Sempra Energy untuk pembeli lain dipakai. Penerimaan dari pengalihan pasokan tersebut disisakan untuk menjaga agar pendapatan negara stabil. Pengalihan pasokan gas Tangguh ke Sempra Energy itu memberi tambahan penerimaan atau rezeki nomplok bagi negara karena harganya lebih tinggi.

Disetujui di London

Dalam keterangan resminya, BP mengumumkan bahwa rencana pengembangan lanjutan proyek Train 3 Tangguh telah disetujui Pemerintah Indonesia dan BP Migas. Persetujuan itu diumumkan Perdana Menteri David Cameron di London, Inggris, seusai pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Acara itu dihadiri Chief Executive BP Group Bob Dudley dan Presiden BP Asia Pasifik William Lin.

Pada awal September, BP mengajukan rencana pengembangan lanjutan Train 3 Tangguh ke BP Migas. Persetujuan rencana itu merupakan tahap penting dalam mempersiapkan keputusan akhir investasi untuk ekspansi ini, yang diperkirakan tuntas pada tahun 2014.

Proyek untuk Train 3 ini ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada train baru paling lambat tahun 2018. Persetujuan proyek dengan nilai investasi 7,5 miliar poundsterling (12 miliar dollar AS) ini kabar baik bagi BP selaku salah satu investor asing terbesar di Indonesia dan dapat mendorong perdagangan serta investasi Inggris di pasar Indonesia,” ujar David Cameron.

Selain proyek gas Tangguh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Kebudayaan, Komunikasi, dan Industri Kreatif Inggris Ed Vaizey.

Dalam nota kesepahaman disebutkan bahwa kerja sama akan difokuskan pada kerja sama pelaku kreatif di antara kedua negara. Selain itu, kerja sama pengembangan sumber daya manusia melalui pertukaran informasi dan pengetahuan, peningkatan kapasitas, pelatihan, penelitian, serta pameran. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com