Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Serius, Menteri Ditegur Presiden

Kompas.com - 15/03/2013, 01:59 WIB

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur keras kementerian yang tidak serius menangani masalah lonjakan harga tiga komoditas pangan, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging sapi. Persoalan itu seharusnya bisa segera ditangani kementerian terkait dengan duduk bersama dan berkoordinasi menentukan langkah nyata yang dapat diambil untuk meredam lonjakan harga itu.

”Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius, nyata, dan kemudian masalah itu bisa diatasi jajaran terkait. Saya malah dengar seperti saling menyalahkan dari satu kementerian dan kementerian lain. Ini buruk,” kata Presiden, Kamis (14/3), saat membuka rapat kabinet terbatas bidang perekonomian di Kantor Presiden.

Rapat kabinet terbatas itu mengagendakan pembahasan Rencana Kerja Pemerintah 2014. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa tidak hadir. Begitu pula Menteri Pertanian Suswono yang saat bersamaan dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

”Yang benar adalah segera atasi masalah itu, duduk bersama, bicara dengan daerah, gubernur, bupati, wali kota, dan kemudian stabilisasi yang dilakukan bisa mengatasi masalah ini. Tidak boleh begini,” ujarnya.

Presiden mencontohkan, saat krisis global harga pangan dan minyak tahun 2008, pemerintah terus bekerja siang dan malam selama berhari-hari untuk mencari solusi. Bahkan, saat itu Presiden yang memimpin setiap rapat pembahasan. Kenaikan harga tidak wajar tiga komoditas tersebut seharusnya bisa ditangani kementerian terkait.

”Kalau tingkatannya seperti ini, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur, kalau perlu sampai selesai. Rakyat memerlukan kepastian, solusi apa yang dilakukan kementerian terkait, lembaga terkait. Kerja nyata, duduk bersama dengan kementerian terkait, lalu solusinya apa,” ujarnya.

Menurut Presiden, persoalan kenaikan harga komoditas itu menyangkut ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan. Kalau harga komoditas itu membubung tinggi, berarti ada yang salah antara pasokan dan permintaan.

”Saya ingatkan, saya minta semua bekerja penuh. Jangan bersilat lidah di hadapan pers. Carikan solusinya, atasi, dan kemudian hasilnya ada. Kalau memang Saudara merasa tidak klop, bawa ke tempat saya, saya putuskan nanti,” kata Presiden.

”Jangan berdebat, jangan berbantahan tentang data. Harus satu. Jangan bersilat lidah, saling menyalahkan,” katanya.

Seusai rapat, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan telah bertemu Menteri Pertanian untuk mengidentifikasi persoalan pasokan bawang merah dan bawang putih yang harus disikapi bersama. Kedua kementerian menyepakati rencana bersama untuk penanganan masalah itu. Rencana tindakan tersebut akan dipresentasikan ke Menko Perekonomian pada Jumat sore sebelum rencana itu dijalankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com