Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Beri Rp 55 Juta, Tanggapan Penumpang Beragam

Kompas.com - 24/04/2013, 02:52 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Penumpang pesawat Lion Air penerbangan JT 904 yang naas saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 13 April lalu, tidak semuanya menerima tali asih yang ditawarkan kepada mereka sejumlah Rp 55 juta per orang.

Mereka menuntut kejelasan mengenai penyebab kecelakaan sebelum menerima tali asih yang berdampak hilangnya hak untuk melayangkan tuntutan kepada maskapai.

Hal itu mengemuka di tengah acara pemberian tali asih kepada 28 penumpang yang berlangsung di Bandung, Selasa (23/4). Lion Air menawarkan tali asih sebesar Rp 55 juta kepada penumpang setelah mereka menandatangani surat pernyataan berisi 12 poin yang intinya melepaskan hak mereka untuk meminta klaim asuransi ataupun menuntut maskapai secara hukum.

”Harusnya menunggu pemeriksaan mengenai penyebab kecelakaan dirilis. Saya hanya ingin tahu penyebab kecelakaan terjadi,” ujar atlet balap sepeda Risa Suseanty.

Risa menjadi penumpang dalam penerbangan naas itu bersama suaminya, Steven Wong. Pesawat yang mereka tumpangi kandas ke perairan di sekitar bandara sewaktu hendak mendarat. Tidak ada korban jiwa di dalam pesawat berisi 101 orang tersebut.

Meski hanya lecet, Risa mengaku merasakan nyeri di punggung saat berlatih dan sesekali pusing, padahal dia harus bersiap mengikuti kejuaraan di China.

Sikap serupa diungkapkan penumpang bernama Dian Sukma Rahayu. Dia tidak akan menandatangani apa pun sampai mendapatkan penjelasan mengenai penyebab kecelakaan.

Dian yang memiliki latar belakang pekerjaan di PT Dirgantara Indonesia, terutama di Flight Test Center, mengungkapkan anomali pesawat sebelum mendarat.

Direktur Airport Operation and Services Lion Air Daniel Putut mengungkapkan, pemberian tali asih ini untuk menjadi penghibur bagi penumpang yang terkejut ataupun ketakutan gara-gara insiden tersebut. Nominal yang diberikan melampaui yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, yakni maksimal Rp 4,6 juta per orang.

Hal serupa sudah dilakukan di Bali sebanyak 46 orang dan di Jakarta 2 orang. Dari 101 penumpang, baru 76 orang yang dapat dihubungi. Daniel memastikan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi bekerja bersama pihak dari pabrik pesawat untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.

Salah seorang penumpang, Gandi Nurima, meminta waktu untuk mempertimbangkan tawaran Lion Air.

Penumpang lainnya, Nur Selviana, tidak keberatan menandatangani tawaran yang diajukan Lion Air. Langkah serupa diutarakan Nining. (ELD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com