Data Pengangguran AS Angkat Wall Street

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street mengakhiri sesi perdagangan yang rapuh pada Kamis (25/4/2013) waktu setempat, (Jumat pagi WIB) dengan lebih tinggi, setelah data klaim pengangguran membaik dan laba sejumlah perusahaan bervariasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 24,50 poin (0,17 persen) menjadi 14.700,80. Setelah hampir menyentuh titik impas, indeks menguat di menit-menit terakhir untuk sebuah kenaikan.
     
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 6,37 poin (0,40 persen) menjadi 1.585,16, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melompat 20,33 poin (0,62 persen) menjadi 3.289,99.

Klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS minggu lalu jatuh ke tingkat terendah sejak pertengahan Maret. Klaim awal datang di 339.000, turun dari angka revisi pekan sebelumnya 362.000.

Meskipun beberapa laporan laba lemah, hasil kuartal pertama perusahaan telah "cukup konstruktif," kata Michael James dari Wedbush Morgan Securities.

Saham-saham telah memperlihatkan "kelanjutan dari tema yang sama" sejak awal 2013 ketika "setiap kemunduran di pasar terus menjadi kesempatan membeli," James mengatakan.

Dow Chemical melonjak 5,6 persen setelah melaporkan kenaikan laba bersih 33 persen dan mengatakan telah memberlakukan kenaikan harga yang kuat di sebagian besar segmen operasi dan wilayah geografis.

Perusahaan jasa pengiriman paket UPS menambahkan 2,3 persen setelah melaporkan peningkatan laba triwulanan 6,9 persen dan mengungkapkan pembelian perusahaan logistik farmasi berbasis di Hongaria.

ExxonMobil turun 1,5 persen setelah melaporkan labanya sedikit di atas tingkat tahun lalu, tetapi produksi minyak dan gasnya turun 3,5 persen.

Konglomerat industri 3M kehilangan 2,8 persen setelah memangkas perkiraan keuntungannya untuk 2013. Kepala eksekutif perusahaan mengutip "dollar AS yang lebih kuat dan permintaan lemah di beberapa pasar akhir" sebagai faktor dalam revisi.

Raksasa farmasi Bristol-Myers Squibb turun 3,0 persen setelah melaporkan labanya melemah tajam sebagian karena berakhirnya paten pada beberapa obat-obatan penting.

Airline United merosot 1,6 persen setelah melaporkan kerugian  kuartalan 417 juta dollar AS, yang termasuk biaya 11 juta dolar AS berkaitan dengan larangan terbang jet Boeing 787.