Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Lembur, Karyawan China Tewas di Kantor

Kompas.com - 16/05/2013, 14:19 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang karyawan perusahaan periklanan internasional di Beijing meninggal dunia karena diduga kelelahan.

Li Yuan, karyawan berusia 24 tahun itu, menurut harian Yangzi Evening News, bekerja lembur selama satu bulan terakhir ini. Dia tak pernah meninggalkan kantor sebelum pukul 23.00 setiap hari.

Li Yuan, dikabarkan jatuh di kantornya sekitar pukul 17.00 pada 14 Mei. Rekan kerjanya lalu menelepon bantuan medis yang kemudian melarikan Li ke Peking Union Medical College. Namun, nyawa pria muda itu tak bisa diselamatkan.

Di hari Li meninggal dunia, dia masih sempat mengunggah fotonya ke jejaring sosial Sina Weibo—versi China dari Twitter. Dalam foto itu, Li terlihat memberikan hormat seperti hendak pulang dari pekerjaannya hari itu. Foto yang diunggah Li mendapatkan komentar lebih dari 15.000 orang.

Karyawan dengan jam kerja berlebihan menjadi masalah serius di China. Harian resmi Liga Pemuda Komunis China, China Youth Daily, melaporkan, setiap tahun hampir 600.000 warga China meninggal dunia karena "kelelahan bekerja".

Menurut hasil penelitian, penyebab utama karyawan yang meninggal dunia adalah serangan jantung dan stroke yang diakibatkan stress karena tekanan kerja.

Sebuah survei yang digelar harian pemerintah, Global Times, menemukan fakta bahwa dua dari tiga responden mengatakan kondisi kesehatan mereka sangat buruk.

Survei ini dilakukan dengan mewawancarai 1.000 responden berusia 20-60 tahun dari tujuh kota besar China, yaitu Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Xi'an, Changsa, dan Shenyang. Sebagian besar responden adalah karyawan kerah putih.

Para responden mengaku mereka sangat lelah dan tertekan karena pekerjaan mereka. Namun, mereka juga merasa cemas saat tak mendapatkan tekanan apa pun.

Apalagi, biaya hidup di kota-kota besar China terbilang tinggi. Dibutuhkan biaya sekitar Rp 14 juta sebulan untuk hidup minimal di kota-kota utama, seperti Beijing dan Shanghai. 

Sementara untuk kota-kota kelas dua, seperti Dalian dan Chengdu, biaya yang dibutuhkan untuk hidup sebulan sekitar Rp 8 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com