Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Produk Selundupan Menjengkelkan

Kompas.com - 22/05/2013, 13:13 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengingatkan masyarakat agar waspada saat membeli produk-produk di pasar. Sebab, saat ini sedang marak produk selundupan yang membahayakan masyarakat sendiri.

"Yang menjengkelkan adalah ditemukan banyak produk selundupan di pasar yang melanggar prinsip-prinsip perlindungan konsumen serta kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan hidup (K3L)," kata Gita seperti dikutip dari akun Twitternya (@GWirjawan) Rabu (22/5/2013).

Namun, Gita tidak menjelaskan produk apa saja yang banyak diselundupkan di pasar. Gita menyarankan, masyarakat hati-hati dalam membeli. "Kalau beli buah jangan yang dilapisi formalin. Kalau beli mainan jangan yang mudah terbakar dan kalau beli helm jangan yang gampang pecah," tambahnya.

Sebelumnya, Gita pernah menjelaskan di awal tahun lalu bahwa pihaknya telah menemukan sedikitnya 3.000 produk yang tidak sesuai dengan prinsip K3L. "Lebih dari 3.000 produk yang tidak sesuai, yaitu ada formalin, gampang pecah, mengandung pestisida, dan secara umum tidak layak untuk dikonsumsi," katanya.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, hal itu ditandai tren fluktuatif jumlah pengaduan yang telah ditangani oleh berbagai institusi perlindungan konsumen terhadap produk-produk yang tidak memenuhi K3L. Di antaranya ada 1.255 kasus yang ditangani oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), 2.922 kasus oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) serta 5.511 kasus oleh Direktorat Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan.

Gita menambahkan, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal produk-produk yang dijual di pasar dan sesuai dengan prinsip K3L. Sebab, masyarakat Indonesia menganut prinsip murah dan kenyang. "Kita telah mendeteksi banyak produk yang tidak menganut K3L dan kita telah dibanjiri banyak produk yang murah dan mudah kenyang, tetapi tidak terjamin," tambahnya.

Kementerian Perdagangan terus akan menindaklanjuti agar kejadian persebaran produk yang tidak sesuai K3L tidak berkelanjutan. Salah satunya adalah pengadaan sistem pengawasan yang lebih baik.

"Sistem pengawasan perlindungan konsumen serta layanan informasi perlindungan konsumen. Kedua program itu yang harus terus kita kembangkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com