Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Udang Indonesia Makin Kompetitif

Kompas.com - 15/08/2013, 13:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa produk udang beku dari Indonesia tidak mendapat subsidi dari pemerintah, dan tetap kompetitif di pasar ekspor, terutama di Amerika Serikat.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa Department of Commerce Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/8/2013), telah mengumumkan hasil akhir penyelidikan terhadap impor produk udang beku dari tujuh negara, yaitu Ekuador, India, Malaysia, China, Vietnam, Indonesia dan Thailand.

"Hasilnya, udang Indonesia dinyatakan tidak memperoleh subsidi. Ini kita sambut baik. Berarti ekspor udang kita akan meningkat," katanya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Sementara itu, produk sejenis dari Ekuador, India, Malaysia, China, Vietnam ditemukan bersubsidi. Final subsidy rate yang dikenakan terhadap impor udang beku asal Indonesia di bawah de minimis 2 persen, yaitu 0,23 persen dan 0,27 persen masing-masing untuk PT Central Pertiwi Bahari dan PT First Marine.

Sementara itu, final subsidy rate untuk China sebesar 18,16 persen, India 5,54-6,16 persen, Malaysia 10,8-54,5 persen, Vietnam 1,15-7,88 persen, Ekuador 10,13-13,51 persen dan Thailand 1,41-1,52 persen.

"Dengan final subsidy rate de minimis (di bawah 2 persen bagi negara berkembang), maka impor udang beku asal Indonesia dan Thailand bebas bea masuk pembalasan atas subsidi (CVD),” tambahnya.

Bayu menambahkan, nilai ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat pada 2012 sebesar 560 juta dollar AS. Sementara itu,ekspor udang Indonesia ke dunia pada tahun yang sama mencapai 1,2 miliar dollar AS.

Pada Mei 2013 ini, ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 211 juta dollar AS dan untuk ekspor udang Indonesia ke dunia pada periode yang sama mencapai 534 juta dollar AS.

"Dengan kondisi ini, daya saing ekspor udang dalam negeri ke luar negeri akan meningkat. Ini akan menjadi kabar baik, tentunya untuk ekspor kita ke depan," tambahnya.

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menyambut baik hasil penyelidikan otoritas AS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com