Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Saat Ini Tidak Separah 1998

Kompas.com - 29/08/2013, 15:24 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini tidak separah bila dibanding kondisi tahun 1998 bahkan tahun 2008 meski kondisi perekonomian di tahun ini lebih buruk dibanding tahun 2011 dan 2012.

"Sekarang, dollar AS belum menembus level Rp 12.500. Padahal kondisi itu pernah terjadi di 2008. Jadi kondisinya sekarang lebih baik dibanding tahun 1998 dan 2008," kata Budi saat membuka konferensi pers Outlook 2013 Bank Mandiri di kantornya, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Bila dilihat dari data inflasi, pencapaian ekonomi Indonesia pada tahun 1998 pernah 77,6 persen. Di tahun 1997 mencapai 10,3 persen dan tahun 1999 mencapai 1,9 persen.

Inflasi rata-rata pada tiga tahun tersebut mencapai 29,9 persen. Di lain waktu kondisi inflasi di 2007 mencapai 6,6 persen, inflasi di 2008 mencapai 11,1 persen, dan inflasi 2009 mencapai 2,8 persen.

Inflasi rata-rata dalam tiga tahun tersebut mencapai 6,8 persen. Adapun inflasi di 2011 mencapai 3,8 persen, inflasi di 2012 mencapai 4,3 persen, dan inflasi di 2013 mencapai 8,6 persen.

"Tapi secara rata-rata inflasi dalam tiga tahun terakhir ini baru mencapai 5,6 persen. Jadi lebih rendah dibanding tahun 1998 ataupun 2008," tambahnya.

Dari tingkat suku bunga acuan (SBI/BI rate rata-rata), tahun ini juga merupakan tahun terendah dalam sejarahnya. Di tahun 1998 pernah mencapai 56,4 persen dan di tahun 1999 mencapai 22,3 persen. Sedangkan di 2007 dan 2008 masing-masing mencapai 8,6 persen dan 8,7 persen.

"Di tahun lalu, suku bunganya mencapai 5,8 persen dan di tahun ini 6 persen," jelasnya.

Dengan kondisi ini, Indonesia masih memiliki perekonomian yang bagus dibanding tahun 1998 dan 2008. "Memang fundamental ekonomi Indonesia mencapai keseimbangan baru, kita terima saja," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com