Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Empuknya Bisnis Sandal Hotel

Kompas.com - 20/07/2014, 11:08 WIB

Sejak awal membuka usaha sandal hotel, Dewi memiliki empat orang penjahit dan dua  orang tukang potong. Namun jika order  melonjak, ia mengerahkan tenaga penjahit lepas. Rata-rata, tiga orang pekerja Pilar bisa menghasilkan 1.000 pasang sandal dalam waktu tiga hari.

Menurut Dewi, yang menyita waktu bukan proses produksi sandal, tapi negosiasi dengan pihak hotel. “Biasanya yang lama itu menunggu surat order keluar, sedang kami harus cek antrean produksi,” tutur Dewi.

Menjual ke pabrik

Kehadiran hotel-hotel baru semakin memperlancar roda produksi Pilar. Dewi cs tengah memproduksi sandal untuk sebuah hotel yang baru akan beroperasi. Hal ini membuat Dewi makin mantap menjalani usahanya. “Prospek dan peluang bisnis ini menurut saya baik sekali. Bagi hotel, menyediakan sandal merupakan biaya. Mereka tahu sandal hotel pasti akan dibawa pulang oleh tamu,” tutur Dewi.

Seandainya hotel tak lagi memesan sandal sekalipun, pebisnis bisa mencari pasar baru. Jangan lupa, yang membutuhkan sandal di dalam ruangan tidak hotel saja. Dewi, misalnya, selain menjual sandal ke hotel, juga mengincar pasangan yang hendak menikah. Banyak pasangan yang membagikan semacam sandal hotel ke para tamunya, sebagai suvenir.

Jurus untuk melebarkan pasar juga ditempuh Mitra. Bahkan, sasaran mereka lebih luas lagi, termasuk pabrik. “Sudah banyak pabrik yang menyediakan sandal bagi karyawan mereka,” tutur Dewi. Pembeli lain yang potensial, menurut Dewi, adalah rumahsakit yang menyediakan sandal untuk pasien rawat inap. “Kami sudah mengantongi order dari rumahsakit di Cirebon, Serang, Depok, dan Tangerang,” ujar Dewi.

Menurut Wellanti, pelanggan sandal Benz Raja Sandal dari sektor industri di luar hotel  memang masih kecil. Saat ini, komposisinya, “Sekitar 80 persen pesanan dari hotel. Sisanya dari luar hotel,” ujar dia.

Pelanggan di luar hotel yang biasa memesan di Benz Raja antara lain laboratorium, penerbit majalah yang ingin membagikan sandal sebagai bonus ke pelanggannya, perkantoran, dan beberapa rumahsakit. Ada pula pelanggan yang memesan untuk suvenir pernikahan. ”Pelanggan sektor non hotel masih belum rutin ordernya,” ujar Wellanti.

Khusus bagi pelanggan non hotel, Benz Raja Sandal menetapkan batas minimal pemesanan 500 pasang.

Pasar yang luas itu bisa menjadi lahan bisnis yang memadai bagi pemain lama maupun wajah-wajah baru. Yang penting, seperti bisnis lainnya, Anda harus inovatif dalam menyediakan produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau.

Nah, tertarik menjejak bisnis alas kaki?  (Sri Sayekti)
baca juga: Bermodal Rp 800.000, Pemuda Ini Kini Raup Omzet Rp 800 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com