Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur TPI: "Hantu-hantu" Itu Sudah Tidak Ada

Kompas.com - 30/12/2014, 08:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) Riki F Ibrahim membantah masih ada kewenangan pemilik lama, Honggo Wendratno, dalam manajemen PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur.

"Sekarang saja di manajemen TPPI direktur utamanya orang Pertamina. Komisaris, dua orang Pertamina juga. Direktur juga orang Pertamina, Aris Asof. Tidak ada Bapak Honggo Wendratno, itu saya jamin," kata Riki kepada wartawan seusai menemui Tim Anti-Mafia Migas, Jakarta, Senin (29/12/2014) malam.

Lebih lanjut dia menjelaskan, keterlibatan Honggo dalam manajemen TPPI berakhir seiring keputusan incraht pengadilan PKPU atas utang pembelian kondensat ke PT Pertamina (persero) sebesar Rp 700 miliar.

"'Hantu-hantu' itu (orang lama) sudah tidak ada sama sekali sejak tidak bisa bayar utang, default," kata dia.

Tim Anti-Mafia Migas memanggil manajemen TPPI, Senin malam, guna menjelaskan permasalahan kilang TPPI. Kilang ini diharapkan bisa meningkatkan produksi Mogas 92. "Saya dipanggil, (tim tanya) kok enggak jelas (kondisi manajemen TPPI). Si Honggo masih gentayangan?" ujar Riki.

Riki memastikan, dengan tidak adanya pemilik lama sebenarnya pemerintah bisa dengan leluasa mengambil alih pengelolaan TPPI. Banyak manfaat yang didapat jika pemerintah melalui Pertamina mengakuisisi PT Tuban Petrochemical Industries, pengelola kilang saat ini.

Pertamina tidak hanya akan mendapatkan TPPI, tetapi juga PT Polytama Propindo dan juga PON. Bahkan, PON sudah bisa menyetor dividen ke negara. PT Tuban Petrochemical Industries merupakan holding company atau induk dari ketiganya, TPPI, Polytama, dan juga PON.

Riki juga menjelaskan, untuk mengakuisisi PT Tuban Petrochemical Industries, Pertamina bisa menempuh banyak cara, salah satunya melunasi obligasi multi-tahun atau multiyears obligation (MYB) ke pemerintah. "Kalau mekanismenya bisa, bagaimana saya. Banyak sekali. Bisa restrukturisasi akuisisi," ujar dia.

Saat ini, porsi saham Pertamina di TPPI sekitar 26 persen. Jika ditambah kepemilikan pemerintah, totalnya sudah menjadi 52 persen.

Ditemui di tempat sama, Ketua Tim Anti-Mafia Migas Faisal Basri menyebutkan, kilang TPPI bisa segera diambil alih oleh Pertamina. Dia mengatakan, jika beroperasi kembali, kilang TPPI bisa menambah produksi Mogas 92 hingga 46.000 barrel per hari.

Sebelumnya dikabarkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan masukan kepada Tim Anti-Mafia Migas agar berhati-hati dalam pemanfaatan kilang TPPI. Menurut KPK, Honggo Wendratno masih bercokol di TPPI.

"KPK berikan masukan apa yang harus dipertimbangkan terkait TPPI ini karena pemilik lama Honggo ini belum sepenuhnya bersih keluar dari TPPI. Jadi, itu warning dari KPK," ucap Faisal beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com