Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Level 13.000, Menkeu Salahkan Tiongkok

Kompas.com - 02/03/2015, 13:46 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah pada awal pekan ini, Senin (2/3/2015) akibat proyeksi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Hal ini dinilainya berdampak terhadap nilai mata uang negara-negara yang berkaitan dengan Tiongkok, termasuk Indonesia.

"Memang kondisi hari ini ada proyeksi yang negatif terhadap pertumbuhan China, jadi mata uang negara-negara yang punya kaitan dengan China yang besar termasuk Indonesia ya melemah," kata Bambang di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/3/2015).

Dengan kondisi seperti ini, Bambang menduga Bank Indonesia akan melakukan intervensi pasar jika memang diperlukan. Pada awal perdagangan di pasar spot, Senin (2/3/2015), nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh level 13.000 Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ini dibuka melemah ke posisi Rp 12.976 per dollar AS, dibanding penutupan akhir pekan lalu pada 12.932. Pada pukul 08.51, rupiah bahkan menyentuh posisi 13.000.

Naiknya indeks dollar AS diperkirakan kembali menggoyang posisi mata uang garuda. Indeks dollar AS masih menguat hingga Sabtu dini hari seiring dengan baiknya data AS. Tingkat PDB AS pada triwulan IV/2014 yang direvisi turun, masih lebih baik dari angka konsensus.

Di sisi lain, Tiongkok memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) untuk mengimbangi inflasi yang terus turun. Keputusan itu mempertegas arah kebijakan moneter China yang memang sudah semakin longgar semenjak tahun lalu. Riset

Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan mata uang dollar AS diperkirakan masih akan kuat di perdagangan Asia hari ini. Malam nanti ditunggu angka ISM Manufacturing AS yang diperkirakan turun.  

"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh penguatan dollar AS hari ini," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com