Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Perbesar Layanan Mikro ke NTB

Kompas.com - 18/08/2015, 13:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk memperkuat layanan micro banking di Nusa Tenggara Barat (NTB), lantaran besarnya potensi ekonomi yang ada di daerah ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan wilayah seperti NTB memiliki potensi sumberdaya yang besar untuk digarap oleh pelaku usaha mikro. Oleh karena itu, NTB menjadi salah satu daerah yang menjadi fokus unit mikro Bank Mandiri untuk dikembangkan.

Hingga akhir Juni 2015, jumlah nasabah kredit mikro Bank Mandiri pada akhir Juni 2015 mencapai 18.665 debitur dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 919 miliar, tumbuh 35 persen dari Juni 2014 Rp 680 miliar.

“Usaha sapi, perkebunan jagung, rumput laut, produk mutiara air laut hingga kerajinan tenun menjadi lahan usaha potensial yang bisa digarap untuk meningkatkan pendapatan asli daerah," kata Budi dalam keterangan pers, Selasa (18/8/2015).

Budi menambahkan, salah satu strategi utama dalam mengembangkan segmen bisnis ini adalah dengan memperkuat jaringan unit mikro ke wilayah-wilayah terpencil. Pasalnya, semakin banyak outlet atau kantor mikro yang ada, maka semakin mudah menjangkau pelaku usaha segmen tersebut.

Hingga paruh pertama 2015, jaringan mikro bisnis Mandiri di wilayah Nusa Tenggara Barat meliputi 26 Cabang Mikro,15 Unit Gerai Mandiri Mitra Usaha, 4 Kios Mikro dan 1 MobilMU.

Hingga akhir tahun, jaringan tersebut bertambah 8 kantor mikro yang terdiri atas 4 cabang mikro dan 4 unit gerai MMU.

“Berkat pendampingan usaha serta dukungan optimal Bank Mandiri, kualitas aset mikro di NTB juga tercatat cukup baik, yaitu pada kisaran di bawah 1 persen,” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Peritel: Pelaksanaannya Bagaimana? Bawa Meteran?

Soal Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Peritel: Pelaksanaannya Bagaimana? Bawa Meteran?

Whats New
Bitget Hadirkan Hamster Futures Coins

Bitget Hadirkan Hamster Futures Coins

Earn Smart
Melonjak 45 Persen, GMF Kantongi Laba Bersih Rp 43,16 Miliar pada Kuartal I 2024

Melonjak 45 Persen, GMF Kantongi Laba Bersih Rp 43,16 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan

Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan

Whats New
Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Whats New
Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

Whats New
Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Whats New
KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

Whats New
Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Whats New
Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa 'Top Up' Judi 'Online'

Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa "Top Up" Judi "Online"

Whats New
Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Whats New
Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Whats New
Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Whats New
Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com