Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyingkirkan Batu Sandungan Jiwa

Kompas.com - 11/01/2016, 10:11 WIB

Oleh Jazak Yus Afriansyah
@jazakYA

KOMPAS.com -  Setelah Resolusi Tahun 2016 kita buat, kini saatnya kita menuju pada 1 tahapan yang sangat penting dan menentukan yaitu implementasi atau tindakan nyata untuk mewujudkan semua yang kita tuangkan dalam resolusi.

Ya karena hanya dengan tindakan atau action yang membuat perbedaan antara sang pemimpi dengan sang pemimpin masa depan, dan untuk melakukan sebuah tindakan nyata adalah sangat menantang boleh dibilang sungguh sulit.

Pada berbagai kesempatan dialog atau diskusi sering saya lemparkan pertanyaan yang provokatif. Siapakah penghambat terbesar dari semua resolusi yang telah kita buat sendiri? Apakah orang lain ataukah diri kita sendiri?

Dan faktanya sebagian besar mereka mangatakan “sebenarnya yang paling bertanggung jawab terhadap kegagalan saya mencapai resolusi ya saya sendiri.”

Lantas bagaimana dengan Anda? Apa jawaban atas pertanyaan di atas?

Maka bersyukurlah jika kita ada dalam rombongan manusia yang sadar bahwa ternyata peran diri kita lebih besar dan berdampak pada keberhasilan atau kegagalan mencapai visi yang terpahat pada resolusi, dibandingkan dengan peran orang lain atau keadaan diluar sana.

Jika demikian, lalu apakah yang terjadi pada diri kita ketika kita sangat sulit sekali berdamai dengan diri kita sendiri? Kadang kita merasakan sangat berat menghentikan kebiasaan yang terbukti berulang kali menghancurkan mimpi Anda. Atau barangkali kita menjadi tidak yakin dan kurang percaya bahwa sesungguhnya kita mampu untuk melakukan itu.

Inilah yang kami sebut sebagai Batu Sandungan Jiwa, istilah kerennya sering disebut dengan Mental Block, yaitu suatu keadaan yang membuat manusia terhalang melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup mereka sendiri.

Akibat dari Batu Sandungan Jiwa ini, banyak sekali rekan kami yang merasa tidak bahagia dengan apa yang dijalaninya saat ini, dan semoga Anda bukan salah satu dari mereka.

Batu Sandungan Jiwa bahkan sanggup menghentikan orang dengan kemampuan teknis luar biasa menjadi seperti orang yang amatiran. Artinya meskipun Anda memiliki kemampuan tinggi, namun jika ternyata gagal menyingkirkan Batu Sandungan Jiwa ini, maka segala kemampuan tersebut menjadi tidak berarti.

Apakah yang memicu datangnya Batu Sandungan Jiwa ini?

Trauma masa lalu, pengalaman buruk, dendam kesumat, rasa bersalah dan aneka kejadian yang menyakitkan hati berdasarkan kajian ilmiah memang sangat berpengaruh terhadap lahir Batu Sandungan Jiwa.

Sebagai contoh, ketika Anda pernah mengalami trauma hampir tenggelam ketika belajar berenang dimasa kanak-kanak, maka kenangan ini akan tersimpan dalam otak bawah sadar dan perlahan membentuk keyakinan baru yang mengatakan bahwa “saya memang tidak berbakat berenang, saya tidak akan pernah bisa berenang”

Dan ketika kita tumbuh dewasa, lalu ingin berenang Batu Sandungan Jiwa itu mulai “menggelinding” menghalangi niat dan tindakan kita untuk sekali lagi belajar berenang, kita menjadi takut, kurang percaya diri, khawatir dan sejenisnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com