Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kelesuan Global, SBY Akui Perekonomian Indonesia Masih Lebih Baik

Kompas.com - 14/05/2016, 13:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui perekonomian Indonesia masih lebih baik di tengah kelesuan ekonomi global.

"Kita melihat ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari negara-negara yang ada di Eropa, Amerika Latin, Rusia, dan negara persemakmuran," kata SBY dalam pidato kuncinya di seminar bertajuk "Feeding The Zone: International Cooperation, Innovation, Investment in Indo-Pacific Agriculture" di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Ekonomi Indonesia pada 2015 masih tumbuh 4,79 persen. Daya tahan negara-negara ASEAN cukup kuat. SBY menuturkan, ini merupakan kabar baik di tengah perlambatan ekonomi dunia.

"Beberapa negara bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi, seperti Laos, Myanmar, Vietnam, dengan Myanmar berada di deretan teratas," kata SBY.

Namun, untuk tahun ini, SBY mengemukakan cukup sulit untuk membuat prediksi pertumbuhan ekonomi kawasan. Indonesia, khususnya, masih harus menghadapi beberapa permasalahan dunia, seperti pemulihan ekonomi China.

Di samping itu, pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan dihelat November ini juga dinilainya akan berpengaruh terhadap perekonomian dunia.

"Bagaimana dengan penumpasan ISIS, siapa yang akan menjadi pengganti Sekjen PBB Ban Ki-moon, serangan-serangan teroris, akan berpengaruh," kata SBY.

Lembaga finansial dunia, International Monetary Fund (IMF), pun juga telah mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen.

SBY menuturkan, ini akan menjadi tren sementara waktu saat pertumbuhan melambat, produktivitas berkurang, dan tingginya angka pengangguran.

Kompas TV Indonesia Optimis Hadapi MEA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com