Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tegaskan Paket Kebijakan untuk Menahan Perlambatan Ekonomi

Kompas.com - 30/05/2016, 21:26 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menegaskan dikeluarkannya paket kebijakan-kebijakan ekonomi bertujuan sebagai penahan perlemahan ekonomi yang dialami Indonesia ini.

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan jika tidak ada paket kebijakan ekonomi, kondisi perekonomian Indonesia akan makin terpuruk. "Pada awalnya kita ingin mem-bumper (jadi bantalan) pelambatan ekonomi, sehingga kita keluarkan pada tahun 2015, jika tidak ada bumper (paket ekonomi)  ekonomi bisa terjerumus ," ujar Edy dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (30/5/2016).

Edy menjelaskan paket kebijakan ini juga untuk mendorong peningkatan investasi dengan mempermudah perizinan. Selain itu, paket ekonomi ini juga menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa mendorong daya beli masyarakat.

Edy juga mengatakan upaya pemerintah agar paket kebijakan ekonomi itu berjalan efektif adalah dengan membenahi koordinasi antar-kementerian dan lembaga. Itu dilakukan agar semua kementerian dan lembaga bisa padu dalam menjalankan paket kebijakan.

Ia juga menuturkan pemerintah sedang mengerjakan 26 petunjuk teknis (juknis) dari paket kebijakan ekonomi sampai adanya petunjuk pelaksana (juklak). "Kita selesaikan petunjuk teknis antarwilayah antarsektor koordinasi. koordinasi antarsektor ada 26 cucu yang kita kejar. akan dikerjakan tuntas sampai ada juklak," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J. Supit mengatakan kebijakan ekonomi sebenarnya ada dampak meskipun sedikit. Namun, efektivitasnya dalam memperbaiki iklim bisnis masih dipertanyakan. "Kalau dibilang dampak pasti ada. tapi harus ada parameter, investasi riil yang masuk dan menyerap lapangan kerja ada atau tidak?" ucap Anton.

Anton menyoroti inkonsistensi kebijakan yang diterapkan pemerintah. Hal ini yang menyebabkan investor hengkang dari Indonesia seperti Samsung yang memilih membangun pabrik di Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com