Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teddy Oetomo

Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia 

Pengelolaan Kas Secara Efisien

Kompas.com - 21/06/2016, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Selain menyisihkan kas sebagai perlindungan, seorang pribadi juga harus menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk berinvestasi.

Rasio yang sesuai akan berbeda untuk masing-masing orang. Untuk orang yang lebih muda, hal ini secara umum berarti mereka mungkin tidak menyisihkan banyak dari pendapatan bulanan mereka untuk investasi.

Hal ini disebabkan karena anak muda biasanya menghasilkan pendapatan yang lebih rendah dan kemungkinan memiliki rasio pengeluaran terhadap pendapatan yang lebih tinggi, terutama untuk keluarga muda.

Namun, untuk beberapa orang dengan tahun produktif yang lebih singkat, terdapat kebutuhan untuk menyisihkan sebagian besar dari pendapatan mereka.

Sebagai contoh, atlet profesional atau bahkan beberapa bintang film mungkin akan kesulitan untuk menghasilkan pendapatan yang sama jumlahnya dengan bertambahnya usia daripada pada saat mereka masih berada dalam usia produktif.

Gagasan mengenai atlet profesional dan bintang film mungkin asing untuk kebanyakan orang. Kami ingin menunjukkan bahwa banyak dari antara kita yang tidak menyadari bahwa siklus pendapatan kita dapat berubah atau lebih pendek daripada yang kita pikirkan.

Sebagai contoh, pribadi yang bekerja di sektor komoditas akan menyadari bahwa pendapatan mereka tidak stabil. Selain itu, pribadi yang menjual barang kebutuhan sehari-hari yang mengikuti tren (fashionable) juga menyadari bahwa produk mereka memiliki siklus hidup yang pendek.

Untuk jenis pribadi ini, mungkin lebih bijak untuk menyisihkan lebih besar bagian pendapatan mereka selama tahun-tahun produktif dan berinvestasi karena pendapatan mereka di masa depan mungkin lebih rendah.

Dalam banyak hal, pengelolaan tingkat kas juga dapat diartikan sebagai manajemen arus kas. Hal ini benar untuk perusahaan maupun untuk pribadi.

Untuk kebanyakan orang, kita telah membangun serangkaian hal yang harus dibayar melalui kewajiban kita. Sebagai contoh, pada saat kita mengambil pembiayaan untuk mobil dan kredit kepemilikan rumah atau untuk keluarga muda, kepala keluarga dihadapkan dengan biaya sekolah anak-anak mereka, dan seterusnya.

Kita harus pertama-tama memetakan jadwal pendapatan di masa depan kita sehubungan dengan pengeluaran kita. Hal ini memungkinkan kita untuk menghindari pembelian yang tidak direncanakan setelah menerima “rejeki nomplok”, misalnya melalui bonus tahunan.

Manajemen Arus Kas

Salah satu aspek penting dari manajemen arus kas adalah untuk memastikan bahwa kita tidak menghabiskan pendapatan masa depan kita sekarang.

Hal ini sangat penting apabila seseorang menghabiskan pendapatan masa depannya hari ini dengan menggunakan pinjaman; khususnya apabila pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga yang tinggi bahkan apabila mencapai dua digit.

Sangat menarik bahwa banyak pribadi akan secara langsung menjadi pesimis terhadap produk investasi yang menjanjikan potensi keuntungan yang terlalu tinggi karena khawatir bahwa investasi tersebut mungkin bodong.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com