Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara "Pokemon Go," Saham Nintendo Meroket

Kompas.com - 12/07/2016, 14:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Saham perusahaan pencipta permainan asal Jepang Nintendo meroket hampir seperempatnya pada perdagangan Senin (11/7/2016) waktu setempat.

Penyebabnya tidak lain adalah permainan Pokemon Go yang saat ini sedang digemari para pengguna ponsel pintar alias smartphone.

Pokemon Go memulai debutnya di Amerika Serikat pada pekan lalu dan direncanakan segera diluncurkan di Jepang. Akan tetapi, permainan yang juga tengah digandrungi di Indonesia ini belum bisa dinikmati pengguna smartphone maupun pecinta game di Inggris.

Sudah jutaan pengguna mengunggah permainan ini ke dalam smartphone mereka. Mengutip BBC, Senin, jumlah unggahan Pokemon Go di AS mengalahkan jumlah unggahan aplikasi kencan Tinder dalam beberapa hari setelah peluncurannya.

Popularitas Pokemon Go sejak debutnya pada 6 Juli 2016 lalu mendorong penguatan saham Nintendo secara drastis. Nilai pasar atau market value Nintendo pun langsung melonjak hingga bertambah lebih dari 7 miliar dollar AS.

Nintendo, yang juga merupakan sosok di balik permainan legendaris Super Mario, selama ini mengandalkan performa dan laba perusahaan dari penjualan konsol permainan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir penjualan konsol merosot karena para gamer beralih ke permainan online maupun perangkat permainan yang dapat dibawa ke mana-mana.

Pada bulan Maret lalu, Nintendo merilis permainan mobile pertamanya yang diberi nama Miitomo dan memperoleh sambutan baik.

Permainan itu berhasil memikat jutaan pengguna dalam waktu tiga hari setelah peluncurannya. Perusahaan asal Jepang tersebut menyatakan rencananya untuk meluncurkan 4 permainan baru khusus untuk smartphone hingga akhir Maret 2017 mendatang.

Kompas TV Tangkap Pokemon dengan Pokemon Go
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com