Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTN Pemerintah Dapat Rating Layak Investasi dari Moody's

Kompas.com - 02/07/2017, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat global, Moody's Investor Service memberikan peringkat Baa3 (Investment Grade) untuk surat utang valas jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) pemerintah yang rencananya diterbitkan dalam denominasi Euro (Euro Bond).

Jika berjalan sesuai rencana, Euro Bond akan diterbitkan Juli ini. Dalam keterangan resmi pada (29/6/2017) silam, Moody's menyebut bahwa Indonesia layak menerima peringkat tersebut lantaran tingkat utang Indonesia yang relatif rendah.

Di samping itu, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

Adapun Moody’s menyatakan bahwa peringkat ini juga didorong oleh defisit fiskal yang sempit.

Untuk tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit sebesar 2,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) yang rencananya akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.

"Indonesia juga mendapat manfaat dari skala besar ekonomi dan sistem perbankan yang stabil dengan risiko yang terukur," ujar Assistant Vice President Analyst Moody's Anushka Shah, Kamis (29/62017).

Lebih lanjut, menurut Moody’s, Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan jauh dari fokus pada pertumbuhan jangka pendek semata. Perkembangan itu sebagian disebabkan oleh pergeseran kebijakan moneter.

“Cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2017 tercatat US$ 124,95 miliar mendekati rekor tertinggi 124,6 miliar dollar AS yang dicapai pada Agustus 2011. Ini dapat menjadi penyangga terhadap volatilitas arus modal,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, nilai yang didapat dari penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi euro ini setidaknya sama dengan perolehan tahun lalu.

Sebagai gambaran, tahun 2016 lalu, pemerintah menerbitkan Euro Bond senilai 3 miliar euro. Nominal tersebut merupakan yang terbesar daripada beberapa kali penerbitan sebelumnya yang hanya menyerap dana 1 miliar euro. Jumlah tersebut dihimpun dari dua seri surat utang yang ditawarkan dengan total penawaran masuk 8,36 miliar euro atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2,8 kali.

 

Berita ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: Moody's beri peringkat layak investasi MTN RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com