Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Industri 4.0 Hilangkan Peran Manusia?

Kompas.com - 02/03/2019, 15:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar mendorong industri melakukan revolusi untuk meng-upgrade menjadi industri 4.0. Di era tersebut, kecanggihan teknologi dikedepankan.

Kegiatan produksi akan banyak ditopang mesin, program, robotik, dan kecerdasan buatan. Pabrik-pabrik mulai menggunakan tenaga mesin otomatis untuk pengemasan, sistem sortir juga menggunakan mesin sebagai sensor. Tugas-tugas tersebut sebelumnya dipegang oleh manusia secara manual. Artinya, peran manusia mulai tergeser oleh mesin dan robot.

Hal ini yang membuat munculnya suara sumbang di tengah optimisme pemerintah menyongsong era industri baru. Para pekerja khawatir tenaga mereka tak lagi dibutuhkan, bahkan tak ada lagi tenaga manusia di masa depan.

Lantas, akankah keberadaan manusia sepenuhnya hilang di dunia industri? Senior Network Architect Huawei Indonesia Ivan Raditya Tanumiharja tak sepakat dengan anggapan tersebut. Menurut dia, secanggih apapun teknologi yang digunakan, tak terlepas peran manusia di belakangnya.

"Karena revolusi industri mengubah skill sekarang menjadi skill masa depan," kata Ivan di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Ivan mencontohkan, traktor sebelumnya hanya bisa beroperasi jika digerakkan manusia. Sekarang traktor bisa terotomatisasi dengan adanya program. Selain itu proses pengolahan data juga semakin canggih dan mengandalkan kecerdasan buatan. Tak bisa dipungkiri, manusia punya keterbatasan tenaga sementara kekuatan teknologi tak terbatas.

Membangun program tersebut, kata Ivan, adalah tugas manusia. Dengan demikian, yang diandalkan dari manusia bukan lagi tenaga, tapi juga otak.

"Di sisi lain tetap butuh manusia," kata Ivan.

Sementara itu, Managing Director Communication, Media, and Technology Industri Accenture, Donald Tirtaatmadja mengatakan, revolusi industri hafus disikapi positof sebagai tantangan baru bagi manusia. Sebab, pekerja harus menyesuaikan perkembangan industri dengan meningkatkan kualitas diri di area yang lebih kompleks.

Talent tetap dipakai oleh industri jika memiliki skill yang mumpuni dan dibutuhkan perusahaan.

"Kuncinya keep learning. Jangan bilang dulu kuliahnya komputer, jadi hanta pelajari itu. Akan ada hal baru yang berubah, 6 bulan sekali ada re-skill," kata Donald.

Kecerdasan intelejen maupun robotik bukanlah sesuatu yang patut ditakuti karena akan mengganti peranan manusia. Justru teknologi tersebut akan membantu manusia agar lebih produktif.

Oleh karena itu, perlu dibangun rancangan sistem yang dipastikan bisa meningkatkan kinerja. Tentu disertai regulasi dan fasilitas yang menunjang agar teknologi dan tenaga manusia bisa sejalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com