Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Tragedi 737 Max 8, Nilai Pasar Boeing Lenyap 40 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 24/03/2019, 09:09 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing mengalami bulan yang buruk. Perusahaan ini berada di situasi sulit setelah dua kecelakaan fatal dalam kurun waktu lima bulan yang dialami oleh pesawat 737 Max-nya.

Pesawat ini seharusnya menjadi mesin pencetak uang bagi Boeing, dan merupakan bagian penting dari armada perusahaan. Namun, saat ini seluruh armada pesawat 737 Max telah dilarang terbang. Boeing juga tengah diselidiki tim investigasi kriminal AS terkait sertifikasi dan pemasaran pesawat.

Boeing sendiri mengatakan akan ada perbaikan pada software-nya terkait dia kecelakaan yang terjadi tersebut. Kendati begitu, nampaknya permasalahan yang menimpa Boeing itu tak terlihat seperti akan berakhir.

Baca juga: Batalkan Pemesanan 49 Pesawat 737 MAX 8, Dirut Garuda Bertemu Boeing Pekan Depan

Selain kecelakaan yang menimpa 737 Max kondisi Boeing diperparah oleh pemberitaan lainnya. Keterlambatan pengiriman proyek luar angkasa untuk NASA memicu kecaman. Dan insiden terpisah mengguncang kepercayaan militer AS pada kemampuan perusahaan untuk mengirimkan pesawat tanpa masalah.

"Apakah ada yang salah secara sistemik dengan budaya Boeing, atau ini hanya nasib buruk?" ujar Chris Higgins, seorang analis dari Morningstar seperti dikutip dari CNN, Minggu (24/3/2019).

"Orang luar melihat ke dalam (Boeing), sulit untuk tidak mempertanyakan apa yang salah,” sambungnya.

Akibat kejadian tersebut saham Boeing turun hampir 18 persen pada bulan ini, dan nilai saham Boeing telah merosot lebih dari 40 miliar dollar AS. Ini adalah penurunan yang langka untuk perusahaan yang telah membukukan laba banyak, dengan penjualan lebih dari 100 miliar dollar AS pada tahun lalu.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi AS Merosot Jika Produksi Boeing 737 Max Berhenti?

CEO Dennis Muilenburg mengatakan, dalam keterangan resminya pada pekan ini bahwa keselamatan adalah perhatian utama di Boeing.

"Memastikan perjalanan yang aman dan dapat diandalkan di pesawat kami adalah nilai yang bertahan lama dan komitmen mutlak kami untuk semua orang,” kata dia.

Muilenburg mengatakan dalam suratnya 18 Maret bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui apa yang terjadi dalam kecelakaan Ethiopian Airlines.

"Kami mengambil tindakan untuk sepenuhnya memastikan keamanan 737 MAX," katanya.

"Kami juga memahami dan menyesali apa yang dihadapi para pelanggan kami dan masyarakat penerbangan yang disebabkan oleh kebijakan meng-grounded armada ini," tambah dia.

737 Max dilarang terbang

Pada 10 Maret lalu, salah satu pesawat Boeing 737 Max jatuh tak lama setelah lepas landas di Ethiopia dan menewaskan semua orang di dalamnya. Kejadian ini mengikuti kecelakaan pada Oktober 2018 dari 737 Max yang dioperasikan Lion Air di Indonesia yang menewaskan 189 orang.

Negara-negara dan maskapai penerbangan di seluruh dunia mulai melarang terbang pesawat 737 Max sampai rincian tentang apa yang terjadi pada penerbangan Ethiopian Airlines keluar. Sedangkan regulator AS dan Boeing tidak segera melakukan hal yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com