Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Crazy Rich Taiwan" yang Enggan Pamer Kekayaan...

Kompas.com - 07/04/2019, 10:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

TAIPEI, KOMPAS.com - China memang negara dengan jumlah orang tajir terbanyak dengan pertumbuhan yang paling pesat di dunia.

Namun, siapa sangka negara tetangganya, Taiwan, juga merupakan produsen orang-orang tajir dunia?

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (7/4/2019), Taiwan sudah membangun kekayaan sejak era 1950-an. Menurut laporan 2019 Wealth Report yang dirilis oleh Knight Frank, Taipei menduduki peringkat 8 kota dengan jumlah orang superkaya terbanyak di dunia.

Sebanyak 1.519 orang supertajir dunia tinggal di Taipei, dengan aset yang dimiliki setidaknya mencapai 30 juta dollar AS atau setara sekira Rp 423,7 miliar. Jumlah tersebut pun diprediksi Knight Frank akan bertambah menjadi 1.864 orang pada tahun 2023.

Baca juga: Misi Dagang Taiwan Catat Potensi Transaksi Rp 414,45 Miliar

Kemudian, penciptaan kekayaan di negara berpopulasi 23,6 juta ini semakin berkembang pada era 1970-an. Kala itu, bermunculan ratusan perusahaan manufaktur yang menciptakan barang apapun, akhirnya menggenjot ekspor Taiwan.

Pada tahun 1980-an, Taiwan masuk dalam rantai pasok ekonomi dunia sebagai produsen komponen elektronik yang dikomandani Acer Inc dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.

Kawasan belanja Ximenting di Taipei, Taiwan, Selasa (19/2/2019).KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Kawasan belanja Ximenting di Taipei, Taiwan, Selasa (19/2/2019).

Ketika China membuka diri untuk investasi asing, banyak perusaahaan Taiwan menggeser produksinya ke Negeri Tirai Bambu dan turut mendorong melesatnya perkembangan industri negara itu. Uang-uang yang kembali ke Taiwan menciptakan simbol-simbol kekayaan di negara tersebut.

Baca juga: 15 Ton Kopi Garut Diekspor ke Taiwan

Sebagai contoh adalah dibukanya pencakar langit Taipei 101 pada tahun 2004 yang kemudian menjadi gedung tertinggi di dunia kala itu. Rumah mode Christian Dior pun membuka toko terbesarnya di dunia di Taipei.

Meski demikian, uang pengusaha Taiwan yang disimpan di luar negeri jumlahnya sangat besar. Menurut laporan UBS Group AG, kekayaan warga Taiwan yang disimpan di luar negeri mencapai 500 miliar dollar AS atau sekira Rp 70.000 triliun.

Warga Taiwan pun menurut Knight Frank senang dengan real estate. Rata-rata orang superkaya Taiwan memiliki 5,4 rumah, dibandingkan 4 di Hong Kong, dan 4,6 di Timur Tengah.

Baca juga: Ini 10 Orang Terkaya di Dunia Sepanjang Sejarah

Meski demikian, orang-orang superkaya di Taiwan cenderung enggan memamerkan kekayaan mereka. Sebagian besar kekayaan berasal dari perusahaan yang tidak dicatatkan sahamnya di bursa efek.

Taipei 101 Taipei 101

Perusahaan-perusahaan itu tetap berstatus sebagai perusahaan keluarga yang dikelola secara turun-temurun. Perilaku orang superkaya Taiwan yang ogah memamerkan kekayaan ini berkebalikan dengan karakter-karakter orang tajir dalam film Crazy Rich Asians.

Sebagian besar keluarga kaya Taiwan menjauhkan diri dari perilaku pamer kekayaan.

Baca juga: Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya di Dunia, Siapa Saja?

"Kami tidak senang pamer. Orang Taiwan belajar pentingnya kesederhanaan dari orang Jepang dan menjunjung tinggi nilai tradisional China terkait kerendahan hati," ujar Richard Tsai, pebisnis dan miliarder Taiwan.

Bahkan, banyak orang superkaya Taiwan yang tidak mau bepergian dengan pesawat kelas bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com