Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Memangnya Cukup Sumber Energi Dalam Negeri?"

Kompas.com - 12/04/2019, 19:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit neraca perdagangan menjadi isu yang terus menjadi fokus pemerintah untuk diatasi. Beberapa kali Indonesia mengalami surplus dalam satu bulan, di bulan berikutnya kembali defisit. Sehingga secara tahunan, neraca perdagangan terus mengalami defisit.

Salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia adalah sektor energi, khususnya bahan bakar minyak.

Manajer Riset PWYP Indonesia Meliana Lumbantoruan mengatakan, BBM merupakan salah satu kebutuhan tertinggi masyarakat Indonesia. Namun, tingginya kebutuhan tak sebanding dengan cadangan BBM di Indonesia sehingga dilakukan impor.

"Per November 2018, defisit neraca perdagangan akibat BBM Rp 176 miliar, sangat membebani APBN kita," ujar Meliana di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: Jonan: BBM Satu Harga Tidak Bebani APBN

Meliana mengatakan, pembangunan infrastruktur energi di Indonesia maish jauh dari harapan. Pembangunan kilang berjalan lamban sehingga tak ada penemuan baru cadangan energi. Salah satu solusi yang diusulkan kedua calon presiden dan wakil presiden yakni dengan mengurangi impor. Namun, menurut Meliana, hal itu tidak solutif.

"Kalau dikurangi (impormua), kebutuhan mau didapat dari mana? Memangnya cukup sumber energi dalam negeri?" kata Meliana.

Meliana mengatakan, isu soal defisit neraca perdagangan ini harus dibawa sebagai materi debat capres-cawapres yang akan berlangsung Sabtu (13/4/2019). Ia mempertanyakan bagaimana strategi konkrit kedua paslon menghadapi masalah tersebut.

"Maka dalam debat nanti dilihat bagaimana strategi mereka terkait BBM ini," kata Meliana.

Selain itu, Meliana juga menyinggung soal ketahanan energi dan diversifikasi ekonomi. Cadangan minyak bumi diperkirakan habis pada 2026, batu bara akan habis pada 2046, dan gas bumi akan habis sekitar 2061. Jika tak ada temuan cadangan baru energi, maka Indonesia akan terus ketergantungan impor secara total.

Jika energi fosil sudah langka, kata dia, maka perlu ada langkah taktis kedua paslon untuk menyediakan energi alternatif. Dalam debat nanti, sebaiknya capres-cawapres juga membahas bagaimana strategi mereka menghadapi kemungkinan habisnya cadangan energi fosil.

"Selama ini yang dipikirkan bagaimana berpindah dari sumber daya alam ke manufaktur. Tapi kalau teknologi di dalam negerinya tidak ada, maka harus diimpor. Sama saja akan membebani fiskal kita," kata Meliana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com