Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi di 2020 Seharusnya Bisa Lebih dari 6 Persen

Kompas.com - 23/04/2019, 17:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020, pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi di tahun depan berkisar 5,3 hingga 5,6 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut meningkat dari target yang ditetapkan dalam APBN 2019, di mana pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan tumbuh 5,3 persen.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah menilai, asumsi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,3 persen hingga 5,6 persen tersebut masih terlalu kecil. Menurut Pieter, pemerintah seperti tidak memiliki upaya ekstra untuk memacu pertumbuhan di atas 5,6 persen.

Baca juga: Siapapun Presidennya, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Jadi Dilema

"Peningkatan pertumbuhan sangat linier. Naik secara perlahan. Kita memerlukan lompatan pertumbuhan. Kita berharap pemerintahan Jokowi di term 2 tidak lagi menaruh target hanya tumbuh di kisaran 5 persen, tetapi lebih dari itu," ujar Pieter kepada Kontan.co.id, Selasa (23/4/2019).

Menurut Pieter, untuk membuat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, maka dibutuhkan program dan kebijakan yang tepat. Pieter mengakui, memang saat ini perekonomian dunia tengah melambat, tetapi dia pun berpendapat permintaan dari domestik masih tinggi.

"Apalagi fondasinya sudah kuat, infrastruktur sudah ada, kita bisa memanfaatkan itu," jelas Pieter.

Baca juga: Siapa yang Merasakan Dampak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Lebih lanjut Pieter mengatakan, untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 6 persen, maka konsumsi pun tak bisa di hanya di kisaran 5 persen, tetapi harus didorong tumbuh menjadi 6 persen, dan pertumbuhan investasi harus berada di kisaran 8 persen hingga 10 persen. 

Menurutnya, untuk mendorong konsumsi dan investasi tersebut pemerintah bisa ambil bagian dengan melakukan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal.

Dalam asumsi ekonomi makro untuk 2020, pemerintah pun mengasumsikan inflasi di tahun mendatang sebesar 2 hingga 4 persen. Lalu nilai tukar sebesar Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per dollar AS.

Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Masih jadi Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi

Sementara suku bunga SPN diasumsikan sebesar 5 persen hingga 5,3 persen, dan harga minyak sebesar 60 dollar AS hingga 70 dollar AS per barel dan lifting minyak dan gas masih di kisaran angka yang ada saat ini.

Menurut Pieter, asumsi-asumsi tersebut masih realistis dan didasarkan atas kondisi saat ini. "Asumsi itu adalah kondisi yang akan dihadapi. Yang paling penting adalah dengan kondisi tersebut, kita mau melakukan apa?" kata Pieter. (Lidya Yuniartha)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonom Core: Pertumbuhan ekonomi di 2020 seharusnya bisa lebih dari 6%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com