Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Tiga Hal Ini Akan Jadi Tantangan Stabilitas Sistem Keuangan

Kompas.com - 03/05/2019, 13:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ketidakpastian global masih akan berlanjut di tahun ini. Sistem keuangan Indonesia masih akan menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang harus dicari penyelesaiannya.

Perry menyebutkan setidaknya ada tiga jenis risiko yang akan mempengaruhi stabilitas tersebut.

"Tantangannya, bagaimana langkah-langkah kebijakan moneter masih in line dengan upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dengan baik secara mikro maupun makro," ujar Perry di kompleks BI, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Kuartal IV-2018, Stabilitas Sistem Keuangan dalam Kondisi Normal

Oleh karena itu, kata Perry, BI harus merumuskan respon yang tepat untuk memitigasi risiko sistem keuangan.

Adapun tiga risiko yang dimaksud adalah, pertama, risiko cross section. Dalam menangani risiko ini, tantangannya adalah menjaga stabilitas pengembalian modal asing tidak menimbulkan risiko kekeringan likuiditas.

Kedua, yakni risiko pasar, yakni bagaimana agar kenaikan suku bunga bank sentral tidak berdampak pada suku bunga kredit.

"Sulit melakukan dengan dasar-dasar teorikal kampus. Dengan practical knowledge dan experience, policy maker can make otherwise. Tidak hanya dari stabilitas nilai tukar, tapi juga me-manage risiko," ucap Perry.

Baca juga: Ini Potensi Risiko Ekonomi yang Diwaspadai KSSK pada 2019

Yang terakhir adalah risiko kredit. Hal ini juga harus diatur dengan baik karena meliputi berbagai aspek.

Di satu sisi, ingin mendorong ekspor. Di sisi lain juga bagaimana mendorong permintaan domestik.

Ibarat jamu, kata Perry, bagaimana kebijakan suku bunga moneter yang menjadi jamu pahit tidak berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Sebagai penawar, BI mengeluarkan "jamu manis" berupa kebijakan makro prudent.

"Bagaimana menepuh stabilitas pada saat yang sama mendorong kredit pembiayaan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi," jelas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com