Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Pasokan, Adidas tidak Bisa Penuhi Permintaan Pakaian Olahraga

Kompas.com - 04/05/2019, 10:08 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pakaian olahraga asal Jerman, Adidas memiliki masalah karena tidak bisa memproduksi pakaian yang cukup untuk memenuhi permintaan.

Melansir CNN, Sabtu (4/5/2019), Adidas mengatakan, meraka kekurangan rantai pasokan sehingga sulit untuk memenuhi peningkatan tajam dalam permintaan konsumen untuk pakaian dengan harga menengah.

Kekurangan itu membuat pertumbuhan penjualan dalam tiga bulan pertama tahun ini hanya 4 persen. Adidas mengatakan masalah ini bisa mengurangi hingga dua poin persentase dari pertumbuhan penjualan tahun ini, yakni antara 5 persen dan 8 persen.

Manajemen Adidas menolak dan tidak memberikan perincian masalah pasokan atau produk yang terpengaruh dalam laporan pendapatannya.

Namun investor mendukung hasil perusahaan, yang mengungkapkan peningkatan 40 persen lewat online dan peningkatan penjualan 16 persen di China yang lebih besar. Laba operasional kuartal pertama naik 17 persen. Saham Adidas melonjak lebih dari 6 persen di Frankfurt, mengangkat saham ke rekor tertinggi baru.

Adidas meluncurkan strategi turnaround pada akhir 2016, berjanji untuk fokus penjualan online di China dan Amerika Utara.

Hasilnya, lewat strategi ini penjualan lewat online atau e-commerce telah membuahkan hasil. Penjualan juga meningkat di Amerika Utara, di mana perusahaan mencuri pangsa pasar dari Nike (NKE) dan Under Armour (UA).

Adidas telah mendaftarkan atlet dan selebritas sebagai duta besar merek di Amerika Serikat.

Itu mencetak kemenangan besar bulan lalu ketika mengumumkan kemitraan dengan Beyoncé Knowles. Penyanyi itu telah menandatangani perjanjian untuk meluncurkan kembali Ivy Park, lini pakaian olahraga yang modis, dengan Adidas.

Knowles akan menjadi mitra kreatif untuk Adidas, membantu mengembangkan alas kaki dan pakaian baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com