Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Geografis RI dan Perilaku Belanja Jadi Pemicu Menjamurnya e-Commerce

Kompas.com - 08/05/2019, 07:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan start up e-commerce dalam negeri saat ini bagaikan jamur di musim hujan.

CEO Blanja.com Jemy Confido mengatakan, dibandingkan dengan negara kawasan Asia Tenggara lainnya, pertumbuhan e-commerce di Indonesia bisa dikatakan yang paling tinggi.

Banyak faktor yang menurutnya mendukung hal tersebut, mulai dari industri e-commerce yang sedang bertumbuh, kondisi geografis Indonesia yang merupakan kepulauan, hingga adanya perubahan perilaku belanja konsumen di dalam negeri.

"Industri e-commerce Indonesia sedang seksi-seksinya. Di Asia Tenggara bisa dipastikan pertumbuhan e-commerce (Indonesia) paling tinggi," jelas Jemy di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Pertumbuhan rata-rata industri e-commerce di Indonesia ujar Jemy, di atas 31 persen. Ruang untuk industri ini untuk tumbuh juga cenderung masih besar. Pasalnya, kontribusi industri e-commerce terhadap keseluruhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih di bawah 3 persen.

"Room untuk tumbuh lebih tinggi masih sangat terbuka," ujar Jemy.

Jemy menjelaskan, tingginya pertumbuhan industri e-commerce selain pergeseran dari bisnis konvensional ke online, juga kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan.

Menurutnya, keberadaan e-commerce mendekatkan konsumen yang berada di luar jangkauan pasar konvensional terhadap produk yang mereka inginkan.

"Mungkin justru karena terpisah-pisah lebih menarik melakukan transaksi online khususnya untuk konsumen yang agak jauh dari pusat. Sehingga bisa langsung kroscek harga delivery, jadi tidak tergantung pada mediator," ujar dia,

Adapun Brand Manager Blanja.com Adhitya Insan mengatakan, dorongan dari pertumbuhan industri e-commerce tidak hanya berasal dari pelaku industi, tetapi juga konsumen.

Konsumen dinilai sudah semakin cerdas dan dewasa dalam memilih produk yang mereka inginkan.

"Artinya kedewasaan orang untuk memilih produk, memutuskan membeli barang semakin dewasa, semakin cerdas, lebih sistematis," jelas dia.

"Di sisi lain dari industri kreatif semakin bertumbuh. Masing-masing pemain e-commerce menunjukkan sisi kreatif untuk menarik konsumen, trennya positif. Ini yang kita tunggu dari beberapa tahun silam," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com