Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Berikan Pelatihan Alsintan untuk Petani Milenial Beltim

Kompas.com - 16/05/2019, 10:01 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guna meningkatkan kapasitas dan produktivitas petani, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan pelatihan penggunaan alat tanam transplanter kepada para petani milenial.

Pelatihan yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian itu merupakan bagian dari program modernisasi pertanian di Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pelatihan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dilakukan agar petani dalam berusaha tani, khususnya padi, dapat mewujudkan program-program pertanian.

Contohnya swasembada pangan berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

"Penggunaan transplanter dapat mempercepat tanam padi. Sebab, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan penanaman padi di areal seluas 1/7 hektar dan menghemat biaya," terang Edhy di Belitung, Rabu (15/5/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, transplanter juga merupakan alat penanaman bibit yang cukup memadai dengan jumlah dan kedalaman, jarak serta kondisi penanaman yang seragam.

"Para petani muda atau milenial diharap dapat memgoptimalkan pemanfaatan alsintan dan mempercepat penanaman padi, sehingga hemat biaya dan waktu penanaman," ucap Edhy.

Tak hanya itu, alsintan, selain untuk percepatan pola pertanaman juga untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, sehingga kesejahteraan petani dan keluarganya meningkat.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Belitung Timur Trijaka Priono menyatakan, penggunaan alsintan, khususnya alat tanam ini, merupakan langkah maju bagi petani di Beltim. Mengingat saat ini masih terbatasnya tenaga kerja dan biaya.

Trijaka sangat optimis bahwa penggunaan alsintan itu sangat bermanfaat, terutama untuk percepatan tanam dalam kawasan.

"Kami optimis, penggunaan ini (alsintan) dapat meningkatkan efisiensi. Baik tenaga kerja maupun biaya, yang akhirnya berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan petani," ucap dia.

Trijaka menambahkan, ke depan alsintan akan terus ditambah dan dikembangkan penggunaannya, sehingga dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya petani.

"Kami berharap ke depannya perkembangan ini ada peningkatan yang siginifikan, sehingga masyarakat Beltim dapat merasakan manfaatnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com