Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Digital, SDM Pendukung Teknologi Jangan Dilupakan

Kompas.com - 27/05/2019, 14:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemimpin bisnis di Indonesia memandang kemajuan dan kemampuan transformasi digital dalam organisasi menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Namun, optimisme tersebut masih menyisakan tantangan soal kualitas sumber daya manusia (SDM) pendukung teknologi transformasi digital.

Hal ini berdasarkan penelitian bertajuk Disruptive Decision Making yang dilakukan Telstra, induk usaha Telkomtelstra. Penelitian ini mensurvei 3.810 pengambil keputusan senior dari 12 industri di 14 pasar di seluruh dunia, termasuk 350 dari Indonesia.

Hasilnya terungkap, tingkat kepercayaan tinggi dari pemimpin bisnis di Indonesia percaya dalam kemajuan transformasi digital yang telah dicapai. Responden survei menempatkan Indonesia di urutan ketiga secara global.

Sebanyak 26 persen pemimpin bisnis di Indonesia menggambarkan perusahaan mereka sangat matang secara digital, dibandingkan rata-rata 21 persen secara global. Sekitar 27 persen pemimpin bisnis di Indonesia juga mengemukakan organisasi mereka telah membuat keputusan transformasi digital 'sangat baik', di atas rata-rata global (23 persen).

Baca juga: Kenali Kebutuhan Manajemen Data Perusahaan, Kunci Raih Peluang Ekonomi Digital

President Director Telkomtelstra Erik Meijer mengatakan, ada peluang dan tantangan dalam optimisme menyikapi transformasi digital di Indonesia.

Transformasi digital merupakan suatu keharusan. Karena itu, diskusi telah bergeser dari 'mengapa' digitalisasi itu penting, ke 'bagaimana' itu bisa dilaksanakan dengan sukses," kata Meijer dalam pernyataannya, Senin (27/5/2019).

Menurut dia, tingginya optimisme para pemimpin bisnis di Indonesia ini akan membantu mendorong investasi dan keterlibatan perusahaan untuk program-program penting transformasi digital. Namun, kepercayaan ini harus diimbangi dengan realitas ekosistem digital Indonesia.

Penelitian juga menemukan, 33 persen perusahaan lokal di Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 500.000 dollar AS dalam produk dan layanan transformasi digital selama setahun terakhir. Sementara hampir satu dari 10 (8 persen) perusahaan Indonesia menghabiskan investasi lebih dari 5 juta dollar AS.

Baca juga: Pelaku Ekonomi Digital Perlu Tingkatkan Transparansi Data Konsumen

Optimisme para pemimpin bisnis di Indonesia juga tercermin dari ekspektasi peningkatan investasi transformasi digital ke depan. Penelitian Telstra menemukan, 40 persen perusahaan di Indonesia mengharapkan total pengeluaran perusahaan untuk transformasi digital meningkat lebih dari 10 persen dalam tiga tahun ke depan, di atas level global (32 persen).

"Walaupun demikian berdasarkan penelitian tersebut, para pemimpin bisnis di Indonesia belum mendapatkan hasil atau kesuksesan yang ingin dicapai dari investasi transformasi digital yang telah dilakukan," jelas Meijer.

Pemimpin bisnis di Indonesia menempatkan 'pemahaman teknologi' sebagai area di mana mereka memiliki kemampuan paling besar dalam transformasi digital. Akan tetapi penelitian ini menunjukkan organisasi global paling sukses mengambil pendekatan yang berbeda.

Perusahaan-perusahaan paling maju secara digital di seluruh dunia menunjukkan fokus yang lebih besar pada orang dan proses daripada teknologi sebagai kunci utama.

Baca juga: Perusahaan Didorong Perkuat Sistem Keamanan Digital

"Transformasi digital dimungkinkan oleh teknologi, tetapi harus dipimpin oleh SDM andal. Namun laporan penelitian kami menunjukkan karyawan di Indonesia tidak diberi perhatian yang cukup,” terang Meijer.

Menurut Meijer, transformasi digital yang sukses harus merupakan perjalanan keseluruhan perusahaan yang melibatkan karyawan, meningkatkan keterampilan internal, mengadaptasi struktur dan cara kerja terbaik, serta menciptakan tim yang dapat memaksimalkan teknologi baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com