Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Kongres AS: Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya Dunia karena Upah Karyawannya Kecil

Kompas.com - 17/06/2019, 13:13 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Anggota Kongres Amerika Serikat Alexandria Ocasio-Cortez mengkritik CEO Amazon Jeff Bezoss sebagai manusia terkaya di dunia.

Seperti dikutip dari Foxbusiness, Senin (17/6/2019), Cortez menyebut, salah satu cara Bezos menjadi orang terkaya di dunia karena membayar pekerja dengan upah kecil serta membatasi kemampuan mereka ujntuk mengakses tunjangan perawatan kesehatan.

"Ketika Anda memiliki tenaga kerja yang sangat besar dan Anda membayar setiap dari mereka dengan sangat rendah, kemudian Anda juga turut berpartisipasi dalam mengambil miliaran dollar AS subsidi pemerintah, hal itu bisa menjadi bagian darinya," ujar dia pada Minggu (16/6/2019).

Sebelumnya, Cortez juga telah mengkritik status kekayaan orang-orang super kaya AS. dia menyepakati bahwa terdapat sistem di AS yang memungkinkan orang-orang menjadi miliarder sebagai tak bermoral.

Baca juga: Ini 6 Orang AS Terkaya Sepanjang Masa, Jeff Bezos Nomor Berapa?

Walaupun demikian dia juga sepakat tidak semua miliarder berarti tidak bermoral.

"Menggenai Jeff Bezos adalah miliarder atau bukan sebenarnya buka urusan saya, namun lebih kepada bagaimana rata-rata para pekerja Amazon mencari nafkah, apakah mereka mendapatkan tunjangan perawatan kesehatan dan apakah mereka bisa mengirim anaknya kuliah secara gratis," ujar dia.

"Dan jika hal-hal tersebut bisa dilakukan, dan dia tetap menjadi miliarder, itu satu hal," ujar dia.

Kritik Cortez untuk Jeff Bezos kali ini bukan yang pertama kalinya.

Bisa dibilang insiden yang paling menonjol adalah ketidaksetujuan Cortez terhadap Amazon membangun kantor pusat kedua kedua di New York City. Amazon yang sedang mempertimbangkan membangun "HQ2" di lingkungan Long Island City di wilayah Queens, membatalkan rencananya setelah menghadapi tentangan keras dari beberapa warga dan anggota parlemen, termasuk Ocasio-Cortez.

Salah satu kekhawatiran yang muncul sehingga menimbulkan penolakan adalah keringanan pajak dan pemberian subsidi Amazon sebagai salah satu perusahaan paling berharga di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, akan diberikan untuk membangun markas kedua di New York.

Baca juga: Berapa Sebenarnya Gaji Pegawai Amazon?

Tahun lalu, Amazon tidak membayar sedollar pun pajak pendapatan federal meskipun mencetak hampir dua kali lipat laba dari 2017 (5,6 miliar dollar AS menjadi 11,2 miliar dollar AS) berdasarkan laporan dari Institut Kebijakan Perpajakan dan Ekonomi.

Menanggapi hal tersebut, salah satu juru bicara Amazon menganggap tuduhan tersebut tak masuk akal.

"Rekan-rekan di Amazon menerima pembayaran yang baik dibandingkan industri yaitu 15 dollar AS per jam - pada kenyataannya, untuk mereka yang bekerja di kawasan Staten Island memperoleh antara 17,30 dollar AS dan 23 dollar AS per jam, ditambah tunjangan yang mencakup asuransi kesehatan, gigi, dan penglihatan yang komprehensif," ucap dia.

"Di atas semua manfaat ini, Amazon membayar 95 perseb dari biaya pendidikan lanjutan melalui program Pilihan Karirnya untuk mereka yang ingin mengejar karir sesuai permintaan. Bagi siapa saja yang ingin tahu bagaimana rasanya bekerja di pusat pemenuhan Amazon, daftar untuk tur hari ini," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com