Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Undang Singapura Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas Karimun

Kompas.com - 20/06/2019, 17:04 WIB
Ericssen,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia mengundang investor Singapura untuk berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) Karimun.

Berbicara di acara Karimun Investment Meeting and Gala Dinner 2019 di Tower Club, Singapura, Rabu (19/06/2019), Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya didampingi Kepala Badan Pengusahaan (BP) Karimun Cendra secara khusus menawarkan paket investasi di FTZ Karimun.

Dubes Ngurah dan Cendra meyakinkan 40 investor dan pelaku usaha Singapura mengenai potensi investasi Kepulauan Karimun yang didukung kondisi yang kondusif terkait ketersediaan Sumber Daya Manusia dan kedekatan geografis dengan Singapura.

Baca juga: Usai Pemilu, Banyak Investor Cari Tahu Potensi Investasi di Indonesia

Cendra menjelaskan ada tiga proyek yang ditawarkan ke investor Singapura, yaitu kompleks gudang terintegrasi, PT Kinaka Shipyard, dan pabrik modern pengembangan produk nanas.

Kompleks gudang terintegrasi fokus pada industri minyak dan gas serta kelautan seluas 30 hektar dan memerlukan investasi sebesar 12 juta Dolar Amerika.

PT Kinaka Shipyard yang terletak di Teluk Paku, Meral Barat, memiliki area seluas 20 hektar dan membutuhkan investasi sebesar 20 juta Dolar Amerika.

Sementara untuk pabrik modern pengembangan produk nanas memiliki ketersediaan lahan sampai dengan 2.000 hektar.

Baca juga: Kenapa Investasi Indonesia Kalah dari Vietnam? Ini Kata Sri Mulyani

“Rencananya industri ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan pasar domestik, Singapura, dan Malaysia," tambah Cendra.

Dubes Ngurah meyakinkan investor Singapura bahwa iklim investasi di Indonesia sangat kondusif dengan beberapa indikator positif seperti peningkatan indeks kompetitif, grade investasi dan stabilitas politik serta pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

“Stabilitas politik terjaga baik terlihat dari keberhasilan pelaksanaan pemilu yang damai, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia menjadi beberapa faktor penunjang potensi investasi di Indonesia," terangnya.

Beberapa investasi besar yang sudah beroperasi di Karimun antara lain galangan kapal, oil tanking dan fasilitas industri pembangunan platform pengeboran minyak dan gas bumi, lanjut Dubes Ngurah.

Baca juga: Singapura Masih Jadi Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia

Adapun Kepulauan Karimun merupakan salah satu prioritas kerja sama bilateral Indonesia-Singapura dalam konteks pengembangan kerangka kerja sama atau Working Group (WG) Batam, Bintan, Karimun (BBK) Indonesia-Singapura (RISING) pada bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.

Ada sekitar 20 investor Singapura menyatakan minatnya untuk meninjau secara langsung ketiga proyek yang ditawarkan Kawasan Perdagangan Bebas yang dikelola BP Karimun. Dubes Ngurah berharap apa yang dilakukan oleh BP Karimun merupakan contoh yang baik.

“Kita sekarang harus merubah paradigma, bukan hanya menjual potensi, namun harus menjual paket investasi konkrit dengan kemudahan, baik perijinan maupun infrastruktur penunjang dan bukan saja bicara potensi secara umum, namun kebih mendorong agar kegiatan ini menimbulkan kontak yang selanjutnya menjadi kontrak," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya sinergi yang kuat antara KBRI Singapura, BP Karimun dan stakeholders terkait lainnya, investor semakin yakin untuk menanamkan modalnya di Karimun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com