Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib BPR di Tengah Serbuan Fintech

Kompas.com - 16/07/2019, 11:28 WIB
Reni Susanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com –  Perkembangan fintech di tanah air semakin menjamur. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Januari 2019, jumlah penyaluran pinjaman di fintech mencapai Rp 25,59 triliun dari total 99 fintech pembiayaan yang terdaftar di OJK.

Dengan menjamurnya fintech, lalu bagaimana nasib Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Ketua Komisariat Perbarindo Bandung Raya, Mahfud Fauzi mengatakan, pasar BPR dengan fintech agak berbeda. Meski demikian, hal ini menjadi tantangan bagi BPR agar bisa bersaing dengan fintech.

“Kami tekankan tidak usah khawatir, malah teknologinya fintech bisa diadopsi. Itulah mengapa saat ini ada BPR yang bisnisnya sudah mengadopsi fintech,” ujar Mahfud saat dihubungi Selasa (16/7/2019).

Baca juga: OJK: PR Kami Masih Fintech Illegal...

Terutama dalam hal teknologi. Sebab agar bisa bersaing, mau tidak mau BPR harus meningkatkan teknologi.

Untuk meningkatkan itu, diperlukan modal. Sesuai dengan Peraturan OJK terbaru, modal inti yang harus dipenuhi BPR pada Desember 2019 adalah Rp 3 miiar dan Rp 6 miliar.

“BPR di Jabar ada 200-an. Sebagian besar dari jumlah itu sudah memenuhi syarat modal inti. Sisanya ada yang merger dan cara lainnya, sekarang sedang dievaluasi,” ucapnya.

Saat ini, sambung Mahfud, jumlah BPR di Indonesia mencapai 1.600an. Meski bisnis fintech semakin meningkat, BPR pun tetap mengalami pertumbuhan.

Hingga April 2019, aset industri BPR nasional tercatat tumbuh 7,52 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp137 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang penyaluran kredit yang dilakukan industri BPR sebesar Rp103 triliun, atau tumbuh 10,84 persen dibanding posisi tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com