JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara terbaik untuk berinvestasi dan berbisnis pada 2019.
Peringkat tersebut berdasarkan riset yang dilakukan majalah CEOWORLD sebagaimana dirilis di website-nya baru-baru ini.
Pemeringkatan didasarkan pada 11 faktor berbeda, seperti tenaga kerja, perlindungan investor, infrastruktur, pajak, kualitas hidup, birokrasi, dan kesiapan teknologi.
Adapun skor investasi dan doing business di Indonesia sebesar 84,4.
CEOWORLD menunjukkan, stabilitas ekonomi Indonesia memiliki skor 53, kebijakan pemerintah dengan skor 82, dan tenaga kerja terampil diberi skor 56.
Kerangka kelembagaan mendapat skor 50, riset dan pendidikan mendapat skor 81, potensi pasar mendapat skor 61, dan keterbukaan perdagangan sebesar 54.
Sementara di peringkat pertama sebagai negara tujuan paling menarik bagi investor diisi oleh Malaysia dengan skor 85,8 untuk investasi dan doing business.
Peringkat kedua diisi Polandia dengan skor 85,2 dan ketiga Filipina dengan skor 84,6.
Di bawah Indonesia, di peringkat kelima ada Australia, disusul Singapura, India, Republik Ceko, Spanyol, dan Thailand.
Sementata itu, Inggris, Amerika Serikat, China, dan Jepang masing-masing berada di peringkat ke-16, ke-18, ke-24, dan ke-32 di antara negara-negara terbaik di dunia untuk berinvestasi atau melakukan bisnis pada 2019.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya mencatat realisasi investasi sepanjang semester I-2019 mencapai Rp 395,6 triliun.
Angkanya naik 9,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 361,6 triliun.
Capaian ini mencakup 49,9 persen dari target realisasi investasi 2019 sebesar Rp 792,3 triliun.
Realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2019 terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 182,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 212,8 triliun.
Dari realisasi investasi tersebut, total penyerapan tenaga kerja 490.715 orang.
Adapun lima negara asal investasi asing pada semester I-2019 ialah Singapura 3,4 miliar dollar AS, Jepang 2,4 miliar dollar AS, China 2,3 miliar dollar AS, Hong Kong 1,3 miliar dollar AS, dan Malaysia 1 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.