Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

94 Persen Pegawai di Singapura Sebut Cari Uang Jadi Tujuan Hidup

Kompas.com - 07/08/2019, 12:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Dalam menjalani hidup, pastilah Anda memiliki prioritas dan tujuan yang ingin dicapai. Nah, salah satu hal yang kerap dijadikan tujuan hidup adalah yang terkait dengan uang.

Ternyata, cukup banyak orang yang menyebut mencari uang adalah tujuan utama dalam hidupnya. Hal ini setidaknya terjadi di Singapura.

Dilansir dari Business Insider, Rabu (7/8/2019), sebuah survei yang dilakukan aplikasi jejaring dan mentoring asal Singapura, Tigerhall menemukan bahwa 94 persen pegawai di negara tetangga RI tersebut mengidentifikasikan mencari yang sebagai salah satu prioritas penting dalam hidup.

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden yang merupakan pegawai di Singapura. Dalam keterangan resminya, Tigerhall menyatakan, temuan tersebut menggambarkan adanya pergeseran yang signifikan dalam pemikiran dan tujuan hidup warga Singapura.

Baca juga: Studi: Karier Mandek, 2 dari 5 Pegawai di Singapura Putuskan Resign

Di masa lalu, prioritas hidup warga Singapura biasanya adalah mencari uang atau memiliki penghasilan, memiliki kartu kredit, menikmati keanggotaan klub eksklusif, tinggal di kondominium, dan memiliki mobil.

Adapun saat ini, prioritas-prioriras hidup tradisional seperti itu mencatatkan persentase yang rendah. Sebaliknya, mencari uang atau memiliki penghasilan menjadi prioritas utama dalam hidup.

Kemudian disusul oleh memiliki karier yang bagus dengan persentase mencapai 85 persen responden yang memprioritaskannya.

Baca juga: Bagi Gen Z, Gaji dan Kesuksesan Karier Jadi Prioritas Utama

Responden yang berada di tahap awal karier mendorong adanya tren ini. Hampir 9 dari 10 responden berusia 29 tahun ke bawah mengatakan bahwa memiliki karier yang bagus adalah hal penting bagi mereka.

Adapun sekira 74 persen responden menempatkan pentingnya pengembangan kemahiran kultural melalui kesempatan melakukan perjalanan ke negara lain sebagai tujuan hidup. Menurut Tigerhall, lagi-lagi generasi milenial mendorong tren ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com