Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi DGS BI, Destry Sebut Tantangan Ekonomi RI Kian Berat

Kompas.com - 07/08/2019, 13:29 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Destry Damayanti resmi dilantik sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) hari ini oleh Mahkamah Agung di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Setelah resmi dilantik, Destry memaparkan kondisi perekonomian ke depan tidak akan mudah. Pasalnya, kondisi perekonomian di pasar global kian pelik, diindikasikan dengan perang dagang antara Korea Selatan dengan Jepang yang kian memanas, juga China dan Amerika Serikat.

Yang terkini, China memutuskan untuk secara sengaja mendepresiasi mata uangnya untuk membalas penerapan tarif untuk 300 dollar AS produk China sebesar 10 persen.

"Kita lihat dari China ada action di mana mereka melakukan depresiasi yang terjadi di mata uang yuan terhadap dollar AS cukup signifikan dan patut diwaspadai," ujar dia.

Baca juga: Destry Damayanti Resmi Dilantik Jadi Deputi Gubernur Senior BI

Lebih lanjut dia menjelaskan, kondisi perekonomian global sangat berpengaruh kepada kondisi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Jaid kita perlu mewaspadai dan terus mewaspadai dan terus memonitor bagaimana perkembangan yang terjadi di global," ujar Destry.

Ditambah lagi, perekonomian global saat ini tengah menghadapi perlambatan.

Untuk kondisi domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 yang sebesar 5,05 persen, melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,07 persen.

Baca juga: Profil Destry Damayanti, dari Ekonom hingga Direstui DPR dan Jokowi Jadi Pimpinan BI

Walaupun demikian, Detsry menilai kinerja perekonomian dalam negeri masih cukup solid.

"Dari domestik pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 cukup solid walaupun cukup melambat dibandingkan kuartal I-2019 masih tumbuh, 5,05 persen mendekati 5,1," jelas Destry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com