Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Menteri Susi Sindir Rokhmin | Kekayaan Miliarder Dunia Rontok

Kompas.com - 08/08/2019, 05:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Rokhmin Dahuri saling sindir mengenai kondisi industri perikanan selama masa kepemimpinannya.

Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (7/8/2019). Sementara itu berita lainnya adalah apakah pantas PLN memberi kompensasi untuk pelanggan dari dana yang berasal dari potongan gaji karyawan?

Berikut 5 berita terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Susi ke Rokhmin: Yang Bangkrut dan Hancur Lebur Itu Industri Pencuri Ikan!

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti angkat bicara soal tudingan yang menyebut ekonomi perikanan di tangan dirinya hancur lebur. Tudingan itu disampaikan oleh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2001-2004 Rokhmin Dahuri.

Dia menyebut pencapaian ekonomi sektoral pada Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) di bawah kepemimpinan Susi Pudjiastuti, hancur lebur. Susi pun meradang mendengar tudingan tersebut. Menurut Susi, di tangan dirinya yang hancur lebur adalah para pencuri ikan, bukan ekonomi sektoral di bidang perikanan.

“Yang bangkrut dan hancur lebur adalah industri pencuri ikan... Industri pencurian ikan memang saya bangkrutkan. Masa ada industri pencurian ikan kok dibiarkan!!!!!” tulis Susi di akun Twitter resminya, @susipudjiastuti, Rabu (7/8/2019).

Tak hanya itu, Susi malah menyindir balik Rokhmin. Menurut Susi, di masa kepemimpinan Rokhmin, kapal asing justru dilegalkan menangkap ikan di perairan Indonesia. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. PLN Kompensasi Konsumen dengan Pangkas Gaji Pegawai, Pantaskah?

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus membayarkan ganti rugi sebesar Rp 839,88 miliar kepada 21,9 juta pelanggannya akibat mati listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) lalu.

Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, perseroan tidak bisa mengandalkan dana dari APBN untuk membayarkan ganti rugi tersebut. Sebab, kejadian tersebut merupakan kesalahan perseroan dan bukan tanggung jawab negara.

"Enak aja kalo dari APBN ditangkap, enggak boleh," ujar Djoko Rahardjo Abumanan ketika ditemui di kawasan DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Menurut Djoko, APBN seharusnya digunakan untuk investasi dan subsidi. Sementara, pembayaran ganti rugi itu menggunakan biaya operasi. Djoko pun menjelaskan, perseroan harus melakukan efisiensi untuk bisa membayarkan ganti rugi kepada pelanggan.

Salah satunya dengan memangkas gaji karyawan. Pasalnya, dengan besaran nilai ganti rugi tersebut, keuangan PLN berpotensi negatif. "Makanya harus hemat lagi, gaji pegawai dikurangi," ujar dia.

Dia pun menjelaskan, pemangkasan gaji yang dimaksudkan adalah dari insentif kesejahteraan karyawan yang tidak termasuk dalam gaji pokok. Selengkapnya baca di sini.

3. Bursa AS Anjlok, Kekayaan Miliarder Dunia Rontok Rp 1.638 Triliun dalam Sehari

Indeks bursa Wall Street anjlok pada Senin (5/8) gara-gara perang dagang dan perang mata uang. Rontoknya bursa Wall Street membuat harta kekayaan miliarder top dunia amblas hingga 117 miliar dollar AS dalam sehari. Nilai kekayaan yang hangus itu setara Rp 1.638 triliun dengan kurs 1 dollar AS = Rp 14.000.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (7/8/2019), Bloomberg melaporkan, 500 orang terkaya di dunia kehilangan 2,1 persen dari kekayaan bersih kolektif mereka pada Senin (5/8/2019) karena indeks bursa saham AS jatuh dan menjadi penurunan terbesar tahun ini.

Sebanyak 21 miliarder anggota Bloomberg Billionaires Index di antaranya masing-masing kehilangan lebih dari 1 miliar dollar AS dalam sehari. Hal itu disebabkan investor bereaksi terhadap meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Kekayaan pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos, misalnya, merosot 3,4 miliar dollar AS setelah saham Amazon jatuh. Tapi dia tetap menjadi orang terkaya di planet ini dengan harta 110 miliar dollar AS. Selengkapnya silakan baca di sini.

4. Imbas Perang Dagang, Perusahaan China Ramai-ramai Pindah ke Malaysia

Perusahaan- perusahaan di China berlomba-lomba memindahkan operasional mereka ke Malaysia. Ini terjadi sejalan dengan makin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat.

Dikutip dari The Star Online yang melansir Bernama, Rabu (7/8/2019), kepala ekonom IQI Global Shan Saeed mengatakan, ada pula sejumlah perusahaan dan investasi China yang masuk ke Vietnam.

"Beberapa negara sebenarnya diuntungkan dari perang dagang ini. Jika Anda membaca majalah Economist pada bulan November lalu, disebutkan bahwa beberapa negara yang diuntungkan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta otomotif adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam," terang Saeed.

Saeed juga memproyeksikan perang dagang antara China dan AS masih akan berlanjut. Pekan lalu, Presiden Donald Trump mengancam penerapan tarif impor tambahan sebesar 10 persen terhadap produk-produk dari China senilai 300 miliar dollar AS. Tarif tambahan ini mulai berlaku pada September 2019 mendatang. Selengkapnya silakan baca di sini.

5. Berawal dari Kios di Pasar Klewer, Sritex Kini Punya Aset Rp 19,6 Triliun

Nama PT Sri Rezeki Isman mungkin masih awam di telinga sebagian orang. Namun bila mendengar nama populernya yakni Sritex, banyak orang akan mengenalnya sebagai perusahaan tekstil besar asal Indonesia.

Produk tekstil Sritex merambah pasar tak hanya ada di Indonesia, namun juga ke luar negeri. Bahkan produk baju militernya yang terkenal sudah digunakan oleh pasukan militer di lebih dari 30 negara. Perjalanan Sritex menjadi perusahaan tekstil besar tidak ditempuh dengan mudah. Jalan berliku dan terjal harus dilalui lebih dari 50 tahun.

"Sritex ini awalnya dari kios yang dibangun oleh ayah saya (Lukminto) di Pasar Klewer tahun 1966," cerita Direkrut Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto di Kompas CEO Talk, Menara Kompas, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Saat itu Lukminto menjadi pedagang kain di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Sementara kainnya berasal dari produsen di Bandung, Jawa Barat. Bangun Pabrik Merasa capek harus bolak-balik Bandung-Solo, Lukminto akhirnya membuat pabrik kain skala kecil di Solo pada 1968.

Saat itu, hanya ada 4 orang yang membantu Lukminto. Dua tahun berselang, skala bisnis Lukminto mulai tumbuh dengan mencoba industri pencelupan kain. Produknya pun laku dijual di pasar domestik yakni di Solo. Selengkapnya silakan baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com