KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan di China berlomba-lomba memindahkan operasional mereka ke Malaysia. Ini terjadi sejalan dengan makin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat.
Dikutip dari The Star Online yang melansir Bernama, Rabu (7/8/2019), kepala ekonom IQI Global Shan Saeed mengatakan, ada pula sejumlah perusahaan dan investasi China yang masuk ke Vietnam.
"Beberapa negara sebenarnya diuntungkan dari perang dagang ini. Jika Anda membaca majalah Economist pada bulan November lalu, disebutkan bahwa beberapa negara yang diuntungkan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta otomotif adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam," terang Saeed.
Baca juga: Berkah Perang Dagang, Investasi di Penang Melonjak 1.360 Persen
Saeed juga memproyeksikan perang dagang antara China dan AS masih akan berlanjut.
Pekan lalu, Presiden Donald Trump mengancam penerapan tarif impor tambahan sebesar 10 persen terhadap produk-produk dari China senilai 300 miliar dollar AS. Tarif tambahan ini mulai berlaku pada September 2019 mendatang.
Sehari berikutnya, China memperingatkan kebijakan balasan atas pengumuman Trump tersebut. Aksi saling balas itu bisa membuat perang dagang antara kedua negara kian memanas dan merusak perekonomian keduanya.
Baca juga: Malaysia Geser Indonesia Jadi Pemasok Utama Minyak Sawit ke India
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.