Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar PHK Massal di NET TV, Ini Klarifikasi Wishnutama

Kompas.com - 10/08/2019, 07:03 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan TV swasta NET TV di bawah naungan PT Net Mediatama Televisi dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya.

Informasi ini beredar luas di jagat maya, Twitter. Netizen banyak membahas dan membicarakan ihwal rencana PHK TV dengan jargon "Televisi Masa Kini" tersebut.

Terkait dengan kabar itu, Komisaris Utama  PT Net Mediatama Televisi Wishnutama Kusubandio memberikan klarifikasi.

Dia mengaku kaget dengan informasi yang beredar tersebut.

"Mohon maaf saya baru reply. Saya juga kaget tadi saat dengar berita tersebut," kata Wishnutama ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Baca juga: Kenali 5 Tanda Nyata Anda Bakal Jadi Korban PHK

Wishnutama mengungkapkan, dirinya telah meminta keterangan kepada direksi ihwal informasi rencana PHK yang telah diketahui publik tersebut.

Dari pertemuan yang dilakukan, diketahui bahwa kabar tersebut tidak benar.

"Baru saja tadi ketemu dengan direksi untuk minta penjelasan perihal berita ini. Menurut informasi yang disampaikan kepada saya oleh BOD, tidak ada PHK seperti yang diberitakan," ujar Wishnutama yang juga salah satu pendiri NET TV. 

Kendati demikian, Wishnutama tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sehingga muncul berita PHK yang akan dilakukan NET TV.

Dia bahkan meminta menghubungi COO PT NET Mediatama Indonesia Azuan Syahril.

Penjelasan COO PT NET

Dihubungi terpisah, Azuan menyampaikan, menghadapi situasi industri terkini, pihak NET melakukan sejumlah strategi terkait sumber daya manusia.

Baca juga: Ramai Kabar PHK Karyawan Besar-besaran, Ini Penjelasan NET TV

"Kami enggak ada PHK massal, kami enggak ada. Yang ada kami itu sebenarnya begini, ini, kan, kami juga di era sekarang ini dengan kompetisi yang semakin berat. Jadi, kami melakukan restrategi terhadap perusahaan. Jadi kami membuat strategi-strategi baru begitu lho. Nah terkait juga soal strategi human resource kami," ujar Azuan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurut dia, saat ini pihaknya memberikan penawaran tak mengikat kepada karyawan yang bersedia mengundurkan diri.

"Untuk masalah PHK itu, kan, memang di luar tereksposnya seperti itu ya. Pada praktiknya itu enggak ada. Nah kami malah dengan situasi seperti ini, kami memberikan penawaran kepada karyawan. Yang berniat untuk mengundurkan diri kami akan beri benefit untuk mereka," kata Azuan.

Baca juga: NET TV: 20 Karyawan Sudah Mengundurkan Diri

Menurut dia, langkah ini dilakukan setelah menjalin kesepakatan dua arah antara pihak manajemen dan karyawan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com