Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gagal Bayar Duniatex, Ini yang Dilakukan Bank

Kompas.com - 12/08/2019, 08:18 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bank tengah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi ketidakmampuan Duniatex Group dalam membayar utang-utangnya.

Saat ini salah satu perusahaan terbesar tekstil Indonesia itu memang tengah kesulitan keuangan, apalagi pascagagalnya entitas Duniatex yaitu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) membayar bunga 13,4 juta dollar AS atas sindikasi yang diterima dari 14 bank dengan nilai total 260 juta dollar AS.

PT Bank Danamon Tbk (BDMN) misalnya kini tengah menyiapkan biaya provisi sebagai langkah pencegahan menjalarnya kegagalan DDST ke entitas Duniatex lainnya.

Hal tersebut dinyatakan oleh Chief Credit Officer Bank Danamon Dadi Budiana saat pertemuan dengan analis pada 24 Juli 2019 lalu, yang transkripnya dipublikasikan oleh Thomson Reuters pada 2 Agustus 2019.

“Karena kasus Duniatex relatif masih baru, saat ini kamu tentu saja akan membentuk biaya provisi terkait eksposur kredit kami ke Duniatex,” kata Dadi.

Baca juga: Perusahaan Tekstil Terbesar Indonesia Gagal Bayar Bunga Obligasi, Bank Mandiri Kaget

Sayangnya Dadi enggan menjelaskan berapa biaya provisi yang disiapkan Bank Danamon. Hal tersebut lantaran kata Dadi perseroan tak memiliki eksposur kredit yang besar ke Duniatex.

“Benar kami memiliki eksposur ke Duniatex, namun kami tak bisa memberitahu berapa nilainya. Yang jelas posisi kami tak masuk 10 kreditur dengan eksposur kredit terbesar. Bahkan tidak masuk dalam 50 kreditur dengan eksposur terbesar,” lanjut Dadi.

Meski demikian, dalam laporan Debtwire pada 25 Juli 2019 yang berasal dari laporan keuangan Duniatex Group pada kuartal 1/2019, Danamon merupakan salah satu kreditor besar di Duniatex.

Secara bilateral perseroan menempati posisi kesembilan pemilik eksposur kredit ke Duniatex Group senilai 15 juta dollar AS atau setara Rp 217 miliar. Seluruh eksposur tersebut diberikan kepada PT Dunia Setia Sandang Asli Textile (DSSAT).

Baca juga: Bos Sritex Nilai Industri Tekstil RI Perlu Dilindungi, Ini Alasannya

Hal senada juga dikatakan Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin.

Dalam pertemuan dengan analis pada 17 Juli 2019 lalu, yang transkripnya dipublikasikan oleh Thomson Reuters pada 20 Juli 2019, Siddik bilang penghitungan biaya provisi akan dilakukan setelah bank berlogo pita emas ini melakukan evaluasi terhadap jaminan yang dimiliki.

“Kami akan menentukan berapa banyak biaya provisi yang dibutuhkan seteah kami rampung mengevaluasi berapa nilai dari jaminan debitur di kami yang bisa kami pulihkan dibandingkan seluruh utang bersih. Kami yakin mungkin (biaya provisi) yang dibentuk bisa mencapai 1,6 persen-1,8 persen atau mungkin bisa di bawah itu,” jelas Siddik.

Siddik mengatakan, saat ini rasio penjaminan dari aset-aset Duniatex yang diagunkan kepada perseroan mencapai 160 persen. Sedangkan dari laporan Debtwire, bank berlogo pita emas ini diketahui memiliki eksposur kredit senilai US$ 106 juta atau setara Rp 1,50 triliun.

Eksposur tersebut tersebar ke tiga entitas Duniatex Group yaitu PT Perusahaan Dagang dan Perindustrian Damai alias Damaitex senilai Rp 97 miliar, PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 347 miliar, dan PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST) senilai Rp 1,1 triliun.

Baca juga: Utang Capai Rp 18,79 Triliun, Duniatex Jamin Tak PHK Pekerja

Sementara ketika ditemui Kontan pekan lalu, Siddik enggan memberi komentar banyak terkait eksposur perseroan kepada Duniatex. Alasannya, saat ini perseroan masih menunggu skema restrukturisasi yang bisa ditawarkan.

“Pembayaran ke kami sampai Juni masih lancar, untuk Juli belum belum dibayar. Kepada semua krediturnya sudah cash flow issue. Kami terus berhubungan dengan Duniatex, dengan Pak Sumitro untuk mencari penyelesaian kredit mereka di Bank Mandiri.

Detailnya kami masih tunggu informasi, jadi belum bisa disclose soal bagaimana langkah selanjutnya” kata Siddik, Rabu (7/8/2019) di Jakarta.

Secara total, Debtwire melaporkan Duniatex tercatat masih punya utang hingga Rp 18,79 triliun.

Nilai tersebut berasal dari enam entitas Duniatex. DDST senilai Rp 2,922 triliun, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai Rp 5,711 triliun, DDT senilai Rp 4,676 triliun, DMST senilai Rp 3,264 triliun, DSSAT senilai 2,128 triliun, dan Damaitex senilai Rp 97 miliar. (Anggar Septiadi)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul Antisipasi gagal bayar Duniatex, bank siapkan biaya provisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com